CEO Blackrock: Bitcoin Bukan Mata Uang, Tapi Alternatif Penyimpanan Kekayaan
CEO BlackRock, Larry Fink berpendapat bahwa Bitcoin mungkin tidak bisa menjadi mata uang utama, menggantikan fiat, untuk transaksi sehari-hari. Dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada hari Kamis (11/01), Fink menyatakan bahwa dia lebih melihat Bitcoin sebagai kelas aset. Menurutnya, BTC bisa menjadi alternatif penyimpanan kekayaan, dan alat untuk menggagalkan manipulasi ekonomi pemerintah.
Namun, ketika ditanya tentang prediksi harga Bitcoin di masa depan, bahwa itu akan mencapai $600.000, Fink menjawab bahwa harga bukanlah perhatian utamanya saat ini.
“Saya bahkan belum memikirkannya,” kata Fink. Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa fokus utamanya saat ini adalah menawarkan instrumen yang dapat menyimpan kekayaan melalui ETF Bitcoin Spot yang baru disetujui.
“Saya pikir jika harganya mendekati harga setinggi itu, emas akan memiliki nilai yang lebih besar. Dan mari kita perjelas, jika Anda mengira ini adalah emas digital, maka akan ada titik referensi antara emas dan Bitcoin," jelasnya.
Sementara itu, dalam wawancara terpisah dengan Fox Business di hari yang sama, Fink mengklarifikasi bahwa Bitcoin ETF akan berkontribusi dalam melegitimasi industri yang sejak awal menghadapi skeptisisme.
“Munculnya ETF Bitcoin adalah contoh bahwa kami melegitimasinya; kami menciptakan lebih banyak keamanan,” katanya .
ETB Bitcoin Spot Blackrock, yang menggunakan ticker ITIB, mulai diperdagangkan pada hari Kamis (11/01), sehari setelah SEC memberikan persetujuannya. Pada hari itu, Blackrock mencatat volume perdagangan $1 miliar, sekitar 22% dari total perdagangan ETF Bitcoin yang diperdagangkan pada hari itu.
Pendirian Fink terhadap Bitcoin saat ini jauh berbeda dari pandangannya pada tahun 2017, ketika dia menyebut Bitcoin sebagai “indeks pencucian uang.” Pandangannya tentang Bitcoin mulai berubah di tengah pandemi Covid-19, dan dia melihat bahwa ada banyak peluang dalam Bitcoin.