
Silvergate Akan Hentikan Operasinya dan Melikuidasi Secara Sukarela
Silvergate Bank tidak mampu menahan guncangan. Pada hari Rabu (08/03) perusahaan induk Silvergate mengumumkan niatnya untuk menghentikan operasi bank ramah crypto itu dan melakukan likuidasi sukarela.
Dalam pernyatannya, Silvergate Capital Corporation mengatakan bahwa mereka mengambil keputusan pahit itu setelah mempertimbangkan perkembangan industri dan peraturan terbaru.
"Penghentian operasi bank secara tertib dan likuidasi sukarela adalah jalan terbaik ke depan," demikian bunyi siaran pers Silvergate Capital Corporation.
Mereka juga menekankan bahwa rencana tersebut mencakup pengembalian semua deposito nasabah.
“Rencana penutupan dan likuidasi bank mencakup pelunasan semua deposito. Perusahaan juga mempertimbangkan cara terbaik untuk menyelesaikan klaim dan mempertahankan nilai sisa asetnya, termasuk teknologi eksklusif dan aset pajaknya,” tambah pernyataan tersebut.
Pengumuman ini muncul setelah Silvergate berusaha melakukan berbagai cara untuk mempertahankan pijakannya.
Pada 3 Maret mereka menutup platform transfer crypto Silvergate Exchange Network dengan alasan strategi untuk mengurangi risiko bisnis. Dua hari sebelum itu, Silvergate memberitahu Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) bahwa mereka harus menunda laporan pendapatan fiskal tahunannya. Dokumen tersebut biasanya memberikan gambaran tentang situasi keuangan suatu perusahaan.
Menyusul pengumuman itu, saham bank tersebut diturunkan peringkatnya oleh raksasa perbankan JPMorgan. Setelah itu, beberapa perusahaan crypto besar seperti Circle, Crypto.com, Gemini, Paxos, dan Coinbase juga menjauhkan diri dari Silvergate.
Silvergate mulai goyah setelah kejatuhan FTX dan mengalami kerugian $1 miliar pada quartal empat 2022.
Selama enam bulan terakhir, saham Silvergate Capital Corporation terhadap dolar AS telah merosot 94,82%. Pada hari Rabu sahamnya ditutup di $4,91 per saham. Pada puncaknya, saham perusahaan ini pernah menyentuh angka di atas $200.