
Surat Kabar Milik Pemerintah Tiongkok Berencana Luncurkan Platform NFT
China Daily, surat kabar berbahasa Inggris yang dimiliki oleh Departemen Publisitas Partai Komunis Tiongkok, berencana untuk meluncurkan platform metaverse dan non fungible token (NFT).
Menurut pengumuman pada 25 September lalu, China Daily telah mengalokasikan dana sebesar 2,8 juta Yuan atau sekitar Rp6 miliar untuk proyek baru tersebut.
Platform tersebut akan dikembangkan oleh kontraktor pihak ketiga, baik itu perusahaan Tiongkok atau asing yang berspesialisasi dalam blockchain, dan mampu menangani lebih dari 10,000 transaksi per detik.
Kontraktor diberikan waktu hingga 17 Oktober untuk mengajukan permohonan dan merancang platform dalam waktu tiga bulan.
Memadukan Teknologi dan Budaya di Metaverse
Menurut China Daily, tujuan utama Platform NFT yang direncanakan ini adalah untuk untuk meningkatkan pengaruh peradaban Tiongkok secara global. Untuk mencapai hal ini, strategi mereka adalah mengintegrasikan berbagai teknologi, termasuk metaverse, VR, AR, mixed reality, blockchain, NFT, big data, dan cloud computing.
Selain itu, platform ini akan memungkinkan pengguna untuk mengunggah, menampilkan, dan mengelola koleksi digital serta mendukung bentuk multimedia dan berbagai jenis koleksi.
Selain itu, platform ini akan menggabungkan penetapan harga, penawaran, fungsi waktu terbatas, dan penyelesaian dengan berbagai mata uang untuk memastikan pengalaman pengguna yang komprehensif.
China Daily Ingin Bekerja Sama Dengan Platform NFT Terkemuka
Selain platformnya, China Daily berencana untuk bekerja sama dengan platform NFT terkemuka, baik dalam negeri maupun internasional, untuk menerbitkan koleksi digital. Ini termasuk platform asing terkemuka seperti OpenSea, Rarible, SuperRare, dan Foundation.
Dengan demikian, strategi ini kemungkinan akan meningkatkan jangkauan dan aksesibilitas koleksi digital warga Tiongkok ke pengguna global.
Meskipun perkembangan ini menarik, namun penting untuk dicatat bahwa inisiatif ini bertentangan dengan peraturan aset kripto yang ketat di Tiongkok. Sejak tahun 2021, semua bentuk transaksi aset kripto telah dilarang di negara tersebut, dan entitas blockchain yang terus beroperasi menghadapi pengawasan ketat dari penegak hukum.
Selain itu, kejadian baru-baru ini, seperti penahanan mantan eksekutif Evergrande, Xia Haijun, dan Pan Darong dari Tiongkok, karena dugaan keterlibatan mereka dalam aktivitas penipuan, semakin menyoroti ketatnya lingkungan peraturan di negara itu.