
Rencana Tarif Impor Trump Berpotensi Mengguncang Industri NFT
Pasar NFT mengalami penurunan tajam pada awal April setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor besar-besaran terhadap 185 negara pada 2 April lalu. Penjualan mingguan NFT anjlok sebesar 12 persen, dari 97 juta dolar AS menjadi 86 juta dolar AS.
Analis pasar menyebut penurunan ini sebagai respons panik investor yang mulai menghindari aset spekulatif di tengah kekhawatiran dampak ekonomi dari kebijakan tarif tersebut. Banyak traderNFT yang buru-buru melepas koleksi digital mereka sebagai bentuk mitigasi risiko.
Seni Digital Jadi Alternatif Bebas Tarif
Di saat karya seni fisik seperti lukisan Eropa dan patung Meksiko dikenakan tarif impor antara 20-25 persen, seni digital dan NFT muncul sebagai alternatif menarik yang bebas tarif. Pasar seni digital global yang diperkirakan bernilai 4,74 miliar dolar AS pada 2024, kini menjadi pilihan kolektor untuk menghindari beban pajak impor tambahan.
Misalnya, pembeli karya fisik Diego Rivera kini harus menanggung biaya tambahan hingga 25 persen. Kondisi ini menjadikan NFT sebagai opsi yang lebih ekonomis bagi kolektor seni.
Pasar Kripto Ikut Terseret
Kondisi pasar NFT yang memburuk juga mencerminkan gejolak yang lebih luas di pasar kripto. Pada 7 April, terjadi likuidasi besar-besaran senilai 1,36 miliar dolar AS. Nilai Bitcoin turun dari 83.000 menjadi 74.000 dolar AS (turun 10,25%), sementara Ethereum mengalami penurunan lebih drastis sebesar 19,84%.
Platform NFT besar seperti Blur dan Magic Eden juga melaporkan penurunan aktivitas yang signifikan karena investor beralih ke stablecoin, di tengah kekhawatiran inflasi dan perang dagang.
Dominasi Pasar Seni AS Terancam
Amerika Serikat yang menyumbang 42 persen penjualan seni global pada 2023, kini menghadapi ancaman kehilangan posisi dominannya. Seniman kelas menengah dengan harga karya antara 5.000–50.000 dolar AS menjadi kelompok paling rentan terhadap perubahan ini.
Sementara kolektor kelas atas mungkin masih mampu menanggung biaya tambahan, galeri dan pedagang seni internasional menghadapi potensi penurunan permintaan dari pasar AS, yang bisa mengubah aliran seni global secara signifikan.
Klasifikasi Baru NFT Picu Beban Pajak Lebih Tinggi
Pemerintahan Trump juga mengubah klasifikasi NFT dari sekuritas menjadi koleksi, yang menyebabkan perubahan pengawasan regulasi dari SEC ke CFTC serta meningkatkan kewajiban pajak. Kini, keuntungan dari NFT dikenakan pajak capital gain jangka panjang sebesar 28 persen, naik dari sebelumnya 15-20 persen.
Dengan skema baru ini, keuntungan sebesar 100.000 dolar AS dari NFT dapat dikenai pajak hingga 28.000 dolar AS, dibandingkan 15.000 dolar AS sebelumnya. Kenaikan ini diperkirakan akan menurunkan minat investasi jangka panjang di sektor NFT.
Platform Seni Digital Diuntungkan
Di tengah kondisi ini, platform digital seperti OpenSea dan SuperRare justru mendapatkan keuntungan kompetitif karena menawarkan transaksi bebas tarif. Perilaku kolektor pun mulai bergeser ke strategi akuisisi digital-first untuk menghindari beban biaya impor.
Tren ini berpotensi mempercepat pertumbuhan sektor seni digital dan menantang struktur pasar seni tradisional yang selama ini dominan.
Faktor Psikologis Perkuat Pola Perdagangan
Ketakutan dan sikap menghindari risiko mendorong pola perdagangan jangka pendek yang didorong oleh psikologi pasar. Korelasi antara kinerja pasar NFT dan sentimen kripto pun semakin kuat, dengan banyak investor yang memilih aset yang dianggap lebih aman.
Meski menciptakan tantangan, kondisi ini juga membuka peluang bagi investor strategis yang mampu membedakan antara reaksi emosional sementara dan nilai fundamental yang sesungguhnya.