SWIPE - Proyek DApps Terbaru Dari Indonesia ! Segera Grab TOKEN -nya
ChainsightNews | SWIPE, sebuah proyek pengelolaan privasi dan monetisasi data, akan menggelar Initial Exchange Offering (IEO) dalam waktu dekat yakni pada tanggal 5 - 18 Agustus 2019. Penawaran perdana ini akan dilakukan di dua exchange terkemuka yakni Tokocrypto dan Tokenomy secara serentak. Di samping itu, SWIPE saat ini sedang melakukan finalisasi proposal untuk bergabung dengan ekosistem blockchain Binance Chain dan terdaftar di bursa terdesentralisasi Binance DEX.
Sebanyak 375 juta SWIPE token akan ditawarkan pada penjualan perdana ini dengan harga 0,0048 USD atau sekitar Rp 68 per token. Melalui program IEO ini diharapkan 25% alokasi kapital yakni sebesar 1,8 juta USD akan tercapai. Sementara itu, soft cap atau batas bawah sebagai tolak ukur keberhasilan IEO ini adalah sebesar 100 juta SWIPE.
Business Development Manager SWIPE Indonesia, Anton Dewantoro, menyatakan,
“Jika dibandingkan dengan proyek – proyek blockchain berbasis monetisasi data lainnya maka kapitalisasi pasar SWIPE melalui penjualan token termasuk kecil. Akan tetapi, hal ini justru menunjukkan bahwa fokus proyek ini bukan pada penjualan token semata namun lebih kepada pengembangan teknologi.”
Saat ini SWIPE sudah memiliki sejumlah produk teknologi terkait model monetisasi data yang sudah berjalan bahkan digunakan oleh beberapa pasar data di Jepang, Korea, Filipina, Singapura dan terutama di Indonesia sebagai basis utama ekspansi bisnis SWIPE. SWIPE SDK dapat ditempelkan ke berbagai aplikasi untuk mengumpulkan dan memvalidasi data marketing. Selanjutnya data yang berasal dari pengguna aplikasi dapat dipertemukan dengan para pembeli data secara transparan dan terlacak melalui teknologi blockchain.
Transparansi pada pasar data menjadi penting sebab data-data pribadi pengguna berbagai aplikasi seluler dikumpulkan oleh pihak-pihak tertentu untuk selanjutnya dijual tanpa adanya persetujuan dan bagi hasil yang semestinya. Sementara itu, pada sisi pembeli data perlu adanya keterlacakan untuk dapat mengaudit validitas sumber-sumber data yang dikumpulkan oleh para pengumpul data.
Model IEO menjadi metode pengumpulan modal yang lebih disukai di mana ada kepastian bahwa token / koin yang ditawarkan kepada masyarakat sudah pasti akan dapat diperjualbelikan di bursa aset kripto. Hal ini berbeda dengan model sebelumnya yakni Initial Coin Offering (ICO) di mana penggalangan dana dilakukan oleh penerbit token sendiri tanpa adanya kepastian di kemudian hari untuk bisa diperdagangkan di bursa kripto.
Tokenomy merupakan bursa regional yang berbasis di Singapura yang bermitra dengan Indodax di Indonesia. Basis pelanggan mereka adalah sebesar 1,7 juta pemilik aset kripto yang mana cukup besar sehingga menarik SWIPE untuk bermitra dengan Tokenomy.
Di sisi lain, Tokocrypto merupakan salah satu bursa aset kripto terbesar di Indonesia di mana SWIPE akan menjadi proyek IEO perdana mereka yang dibungkus dengan tajuk Toko Launchpad. Tokocrypto dikenal sebagai bursa aset kripto yang sangat berhati-hati dalam melakukan uji kelayakan terhadap koin – koin yang akan dimasukkan ke dalam daftar perdagangan mereka. Dengan demikian, kerjasama IEO antara SWIPE dan Tokocrypto tentu akan menumbuhkan kepercayaan kepada para calon investor di samping kemudahan likuiditas pembelian dan pencairan dalam mata uang Rupiah.