Tether Akan Menambang Bitcoin Pakai Energi Terbarukan di Uruguay
Tether, penerbit stablecoin USDT, telah mengumumkan akan meluncurkan operasi penambangan Bitcoin menggunakan energi terbarukan. Perusahaan mengatakan akan meluncurkan unit penambangan Bitcoin di Uruguay, negara Amerika Selatan yang menghasilkan 94% listrik dari sumber terbarukan seperti angin dan matahari.
Dalam pengumumannya, Tether menjelaskan bahwa misi mereka adalah meminimalkan dampak lingkungan dari penambangan Bitcoin melalui penggunaan sumber energi terbarukan, sekaligus menambah keamanan jaringan Bitcoin. Untuk menjalankan operasi ini, Tether akan bekerja sama dengan perusahaan lokal yang berlisensi.
Selain itu, Tether mengatakan bahwa mereka juga akan berinvestasi di industri produksi energi Uruguay dan mempekerjakan lebih banyak anggota tim untuk mendukung ekspansinya.
“Dengan memanfaatkan kekuatan Bitcoin dan kemampuan energi terbarukan Uruguay, Tether akan memimpin dalam penambangan Bitcoin yang berkelanjutan dan bertanggung jawab,” kata kepala petugas teknologi Tether, Paolo Ardoino, dikutip Cointelegraph. Jumlah pasti dari investasi tersebut belum diungkapkan.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi manajemen keuangan Tether, yang sebelumnya telah berkomitmen menginvestasikan hingga 15% dari laba bersihnya pada Bitcoin. Sebelumnya, Tether mengungkapkan bahwa mereka memiliki sekitar $1,5 miliar Bitcoin, yang mewakili sekitar 2% dari total cadangannya. Tether menyimpan sebagian besar asetnya dalam bentuk tunai, setara kas, dan treasury bill AS.
Setelah pengumuman penambangan tersebut, harga Bitcoin (BTC) sempat melonjak menjadi hampir $28.000 tapi kemudian kembali turun ke kisaran $27.800.
Pada tahun 2023, Uruguay menjadi salah satu pemimpin "energi hijau" karena menghasilkan 94% listrik dari sumber terbarukan.