XRP Kembali Naik di Posisi Ketiga, Performanya Lampaui BTC dan ETH
XRP, token milik Ripple, telah mengalami lonjakan yang luar biasa, meningkat sebesar 370% sejak Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS ke-47. Kenaikan ini telah membuat XRP melesat jadi cryptocurrency terbesar ketiga berdasarkan kapitalisasi pasar, setelah Bitcoin dan Ethereum.
Bukan hanya itu, performa XRP dalam sebulan terakhir juga mengalahkan dua aset kripto teratas. Menurut data CoinGecko, XRP telah mengalami kenaikan 148.6% dalam 30 hari terakhir. Sementara itu, Bitcoin dan Ethereum masing-masing mengalami kenaikan harga 17.3% dan 27.7%.
Peningkatan harga XRP ini banyak dipengaruhi oleh perubahan sentimen regulasi di pasar kripto. Setelah mengalami pertarungan hukum dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), yang memutuskan bahwa XRP bukanlah sekuritas ketika dijual kepada investor individu, namun dianggap sebagai sekuritas saat dijual kepada lembaga institusional, pasar mulai melihat optimisme baru terkait kejelasan regulasi. Keputusan ini telah memberikan angin segar bagi XRP, yang sebelumnya terhambat oleh ketidakpastian hukum terkait statusnya di pasar AS.
Matt Hougan, analis dari Bitwise Asset Management, percaya bahwa XRP adalah salah satu cryptocurrency yang paling diuntungkan dari pergeseran regulasi ini, mengingat status hukum yang lebih jelas dan potensi penerapan teknologi blockchain dalam pembayaran lintas negara.
Ripple, perusahaan yang berada di balik XRP, telah memanfaatkan token ini untuk pembayaran lintas negara, yang merupakan salah satu aplikasi utamanya. Namun, meskipun XRP telah digunakan dalam beberapa transaksi internasional, masih ada skeptisisme terkait adopsi dunia nyata dan penerimaan teknologi ini dalam aplikasi bisnis yang lebih luas.
Meskipun demikian, XRP tetap mempertahankan posisi kuatnya di pasar kripto berkat beberapa fitur unggulan. Salah satu fitur utama yang membedakan XRP dari cryptocurrency lainnya adalah mekanisme konsensus low-energy yang dimilikinya. Mekanisme ini memungkinkan XRP untuk melakukan transaksi dengan konsumsi energi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan cryptocurrency yang lebih intensif energi, seperti Bitcoin dan Ethereum.
Selain itu, XRP berhasil menarik minat investor dan pengguna berkat mekanisme konsensus yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dalam dunia kripto yang semakin memperhatikan dampak lingkungan, penggunaan energi yang rendah menjadi keunggulan kompetitif yang penting. Berbeda dengan Bitcoin yang menggunakan proof-of-work (PoW) yang sangat menguras energi, XRP mengandalkan RippleNet, sebuah jaringan yang menggunakan protokol Ripple’s consensus algorithm, yang jauh lebih efisien dalam hal konsumsi energi.
Selain itu, meskipun ada kritik mengenai kurangnya adopsi di sektor bisnis, komunitas XRP tetap menjadi salah satu yang paling aktif dan berdedikasi dalam dunia kripto. Minat komunitas yang kuat ini terus mendukung Ripple dan XRP, memberikan keyakinan bahwa token ini akan tetap relevan di masa depan.