
Yuga Labs Boikot Blur dan OpenSea, Apa Alasannya?
Yuga Labs, tim di balik koleksi non-fungible token (NFT) Bored Ape Yacht Club (BAYC), bersama dengan LSLTTT Holdings, pencipta Pudgy Penguins, memboikot pasar populer seperti OpenSea dan Blur, sebagai bentuk protes terhadap penurunan royalti.
Menurut laporan Bloomberg, Yuga Labs telah mengklarifikasi bahwa beberapa koleksinya, termasuk Mara, hanya akan diperdagangkan di pasar yang membayarkan royalti, serta pasar terdesentralisasi SudoSwap V2 dan X2Y2.
Koleksi Mara terdiri dari 10,000 NFT yang menampilkan Maras, makhluk yang menghuni metaverse Otherside, karya lain dari Yuga Labs. Mereka dapat berkembang biak dan berevolusi, tetapi peran utama mereka adalah menjadi pendamping Kodas, yang menjaga Otherside.
Dalam perdagangan NFT, royalti dibayarkan kepada creator setiap kali NFT terjual, dan itu akan dibayarkan secara otomatis melalui pasar NFT tempat karya tersebut diperjual belikan. Artinya, seniman, misalnya Yuga Labs atau LSLTTT Holdings, bisa memperoleh penghasilan pasif dari NFT mereka.
Namun, OpenSea dan Blur telah memangkas pembayaran royalti sebagai respons atas penurunan perdagangan NFT dalam beberapa bulan terakhir. Tujuan mereka untuk meningkatkan kembali perdagangan NFT yang lesu.
Menurut platform analitik Nansen, rata-rata pembayaran royalti pada Juli 2023 mencapai 0,6%, turun dari rata-rata 2,5% pada tahun 2022. Penurunan ini lebih disebabkan oleh popularitas Blur, yang mengurangi biaya content creator hingga minimum sebesar 0,5%.