Adopsi AI Global Meningkat Dua Kali Lipat pada Tahun 2024
Pengunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) meningkat signifikan tahun ini. Menurut studi baru yang dilakukan oleh perusahaan konsultan manajemen global McKinsey, 72% bisnis dan organisasi di seluruh dunia kini menggunakan AI. Tingkat adopsi ini naik dua kali lipat dari hanya 33% yang diamati pada tahun 2023.
Survei tersebut melibatkan 1.363 responden, di mana 72% dari mereka mengakui bahwa organisasi mereka telah mengadopsi beberapa bentuk AI di setidaknya satu fungsi bisnis, dan 65% mengatakan bahwa organisasi mereka secara teratur menggunakan AI generatif.
Jika dikelompokkan berdasarkan industri, peningkatan terbesar dalam penggunaan AI ditemukan dalam layanan profesional, termasuk sumber daya manusia, layanan hukum, dan konsultasi manajemen, di mana mereka memanfaatkan kekuatan teknologi ini untuk area yang membutuhkan interaksi manusia untuk tugas-tugas yang berulang.
"Rata-rata organisasi yang menggunakan AI generatif melakukannya dalam dua fungsi, paling sering dalam pemasaran dan penjualan serta pengembangan produk dan layanan," ungkap studi tersebut. Dalam bidang penjualan saja, penggunaan AI generatif telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak tahun lalu.
Studi McKinsey juga menemukan bahwa banyak organisasi tidak hanya menggunakan solusi AI yang sudah jadi, tetapi juga menyesuaikannya atau mengembangkan model milik mereka sendiri. Tren untuk menyesuaikan teknologi AI guna memenuhi kebutuhan bisnis tertentu dan mencapai keunggulan kompetitif ini umumnya terjadi di industri dengan keterlibatan publik yang tinggi.
"Responden di bidang energi dan material, teknologi, serta media dan telekomunikasi lebih cenderung melaporkan penyesuaian yang signifikan atau penyetelan model yang tersedia untuk umum atau mengembangkan model milik mereka sendiri untuk memenuhi kebutuhan bisnis tertentu," bunyi laporan itu.
Studi ini juga menemukan peningkatan yang signifikan dalam penggunaan AI generatif baik di tempat kerja maupun di kehidupan pribadi dibandingkan tahun lalu. Dengan meledaknya popularitas alat seperti ChatGPT, MidJourney, dan Stable Diffusion, orang-orang menggunakan AI generatif lebih dari sekadar untuk bisnis, menjelajahi hiburan, pendidikan, dan bahkan mensimulasikan interaksi sosial.
Bagi McKinsey, AI lebih dari sekadar hype atau tren bisnis. AI generatif terbukti menjadi teknologi yang mengubah bisnis.
"Jika tahun 2023 adalah tahun di mana dunia menemukan AI generatif, maka tahun 2024 adalah tahun di mana perusahaan benar-benar mulai menggunakan - dan mendapatkan nilai bisnis dari - teknologi baru ini," demikian kesimpulan laporan tersebut.
Survei McKinsey dilakukan secara daring, dan dimulai pada awal tahun 2024. Mereka mengatakan bahwa kumpulan data tersebut dapat mewakili berbagai wilayah, industri, ukuran perusahaan, spesialisasi fungsional, dan masa kerja.
Meskipun AI adalah istilah luas yang mencakup berbagai teknologi yang dirancang untuk meniru kecerdasan manusia, AI generatif adalah bagian spesifik dari AI yang berfokus pada pembuatan konten baru. Sistem AI tradisional sering kali menganalisis dan menginterpretasikan data, membuat keputusan, dan memecahkan masalah berdasarkan informasi yang sudah ada sebelumnya. Namun, AI Generatif menggunakan teknik pembelajaran mendalam untuk menghasilkan data baru yang menyerupai kumpulan data pelatihan. Hal ini dapat mencakup pembuatan teks, gambar, musik, dan bahkan dunia 3D yang terbatas.
Tahun lalu, McKinsey memperkirakan bahwa AI generatif dapat memberikan kontribusi tambahan sebesar $2,6 triliun hingga $4,4 triliun per tahun pada perekonomian dunia. Jumlah ini setara dengan 15 hingga 40 persen dari total dampak ekonomi yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan secara keseluruhan.