Airdrop ARB: Laman Arbitrum Crash, Lebih 543 Juta Token Diklaim Dalam 3 Jam
Airdrop Arbitrum yang sangat ditunggu-tunggu akhirnya telah dimulai pada 23 Maret. Namun di tengah hype, website proyek tersebut mengalami crash karena pengguna berlomba-lomba untuk mengklaim token ARB untuk dijual secepat mungkin sebelum harganya drop.
Halaman https://arbitrum.foundation mengalami crash tak lama setelah proses klaim dimulai dan tidak aktif selama lebih satu jam. Situs itu melaporkan kesalahan 404 dan 429, yang menunjukkan bahwa itu sedang kewalahan karena traffic terlalu tinggi.
Meski demikian, beberapa pengguna berhasil mengklaim ARB melalui layanan alternatif seperti Arbiscan. Tapi pada akhirnya, situs web tersebut juga down dan menampilkan pesan "Layanan tidak tersedia."
Namun terlepas dari masalah yang ada, lebih dari 47% airdrop ARB berhasil diklaim dalam tiga jam pertama peluncuran. Jumlahnya lebih dari 543 juta token yang didistribusikan ke 282.663 wallet.
Para pengguna yang berhasil mengklaim token mereka kemudian bergegas menjualnya di harga tertinggi. Akibatnya, pasar menyaksikan penjualan besar-besaran dalam dua jam pertama airdrop. Harganya turun drastis dari $10,29 ke level terendah $1. Pada saat penulisan, token ini diperdagangkan di harga $1,41.
Berdasarkan data di Arbiscan, hanya satu alamat yang berhasil menjual token seharga $10,29 melalui pairing ARB/USDC di Uniswap, dan mengantongi $64.340 untuk 6.250 token. Yang lainnya mampu menjual seharga $4,50, namun harga turun dengan cepat di bawah $1,50 karena semakin banyak penjual yang bermunculan.
Apa itu Airbitrum?
Arbitrum adalah solusi skalabilitas Layer-2 (L2) Ethereum. Ini lebih murah dan cepat, dan menyampaikan semua informasi transaksi kembali ke blockchain Ethereum utama.
Sebagai perbandingan, Ethereum hanya bisa mengelola 14 transaksi per detik (TPS), sementara Arbitrum melaju dengan kecepatan 40.000 TPS. Dari segi biaya, transaksi yang diselesaikan di Ethereum membutuhkan biaya beberapa dolar, sementara di Arbitrum hanya sekitar dua sen (330 rupiah).
Selain itu Arbitrum juga mendukung Ethereum Virtual Machine (EVM), artinya pengembang Ethereum DeFi dapat mengintegrasikan DApps mereka dengan Arbitrum tanpa harus melakukan modifikasi apapun.
Arbitrum dibuat oleh Offchain Labs. Perusahaan ini mengumpulkan $120 juta dalam putaran pendanaan Seri B pada September 2021.
Apa itu ARB?
Token Arbitrum adalah ARB, fungsinya untuk tata kelola (governance) dan menerapkan decentralized autonomous organization (DAO). Artinya, pemegang ARB dapat memberikan suara pada keputusan penting, seperti peningkatan fitur, protokol, alokasi dana, dan pemilihan Dewan Keamanan (Security Council).
Total sirkulasi ARB berjumlah 10 miliar. Komunitas Arbitrum akan mengontrol 56% dari token tersebut. Sebanyak 11,5% dari total pasokan diberikan kepada pengguna Arbitrum yang memenuhi syarat melalui airdrop, dan 1,1% untuk DAO yang beroperasi di ekosistem Arbitrum. Token komunitas yang tersisa akan masuk ke kas yang dikendalikan oleh Arbitrum DAO.
44% ARB lainnya akan diberikan kepada investor dan karyawan Offchain Labs, perusahaan pengembangan yang membangun Arbitrum. CEO Goldfeder mengatakan bahwa token tersebut akan tunduk pada periode lock-up dan jadwal vesting.
Tidak seperti eter (ETH), yang digunakan untuk membayar biaya Ethereum, token ARB hanya akan digunakan untuk tata kelola protokol. Proses tata kelola Arbitrum DAO akan dijalankan sendiri, artinya suara dapat digunakan untuk secara langsung mengubah kode inti Arbitrum.