
Analis Bitcoin PlanB Pindahkan BTC ke ETF, Picu Kontroversi di Komunitas Kripto
Analis Bitcoin terkenal, PlanB, mengungkapkan bahwa ia telah memindahkan kepemilikan Bitcoinnya ke dalam spot Bitcoin exchange-traded funds (ETF). Langkah ini menimbulkan berbagai reaksi dari komunitas kripto, terutama karena alasan yang ia sampaikan dalam unggahan di platform X.
Menurut PlanB, keputusan ini diambil agar ia dapat mengelola Bitcoin dengan cara yang lebih tradisional, layaknya mengelola saham dan obligasi. Ia juga ingin menghindari kerumitan dalam menyimpan dan menjaga private key wallet kriptonya. "Sepertinya saya bukan seorang maxi lagi," tulisnya di X, merujuk pada istilah bagi pendukung Bitcoin yang hanya percaya pada penyimpanan aset secara mandiri.
Komunitas Bitcoin Kecewa dengan Keputusan PlanB
Keputusan ini mendapat banyak kritik dari komunitas Bitcoin, terutama dari para pendukung konsep not your keys, not your coins, yang menekankan pentingnya menyimpan private key sendiri untuk menghindari risiko kehilangan aset.
Banyak yang menganggap langkah PlanB sebagai pengabaian terhadap prinsip dasar Bitcoin, di mana kepemilikan aset seharusnya berada di tangan individu, bukan pihak ketiga seperti ETF atau bursa terpusat. Meskipun menyimpan aset di platform seperti ETF memang lebih praktis, data menunjukkan bahwa bursa kripto sering menjadi sasaran peretasan.
Menurut laporan yang dirilis oleh firma keamanan siber Cyvers pada Desember lalu, total aset senilai $2,3 miliar telah dicuri dalam 165 insiden peretasan selama setahun terakhir. Dari jumlah tersebut, 81% atau sekitar $1,9 miliar berasal dari pelanggaran keamanan di bursa terpusat dan kustodian kripto.
Kontroversi Seputar Pengalihan BTC ke ETF
Banyak pengikut PlanB di X mempertanyakan alasannya mengumumkan langkah tersebut secara terbuka dan mempertanyakan logika menyerahkan kendali aset kepada pihak ketiga. Menanggapi kritik tersebut, PlanB berpendapat bahwa ETF adalah langkah logis dalam adopsi Bitcoin, selain menyimpan sendiri private key.
“Saya melihat ETF sebagai langkah logis dalam adopsi Bitcoin, di samping menyimpan kunci sendiri. Sekadar penasaran, apakah menurut Anda akan berbeda jika saya membeli saham MicroStrategy daripada ETF, atau apakah itu juga dianggap buruk?” tulisnya dalam balasan di X.
Seorang pengguna X juga menanyakan apakah pemindahan Bitcoin ke ETF memicu kewajiban pajak. PlanB menjelaskan bahwa transaksi tersebut tidak dikenakan pajak di Belanda karena di negara tersebut tidak ada pajak keuntungan modal (capital gains tax). Namun, ia mengungkapkan bahwa pemerintah Belanda menerapkan pajak berdasarkan asumsi keuntungan tahunan sekitar 6% dari total kekayaan seseorang, dengan tarif pajak sekitar 30%, sehingga setiap tahun ia harus membayar pajak sekitar 2% dari total kekayaannya.
Meskipun banyak yang tidak setuju dengan langkah PlanB, konsensus di pasar menunjukkan bahwa imbal hasil investasi Bitcoin tetap sama, baik melalui ETF maupun kepemilikan langsung. Perbedaannya terletak pada biaya pengelolaan yang dibebankan oleh perusahaan ETF.
Sementara itu, Kepala Investasi Bitwise, Matt Hougan, memperkirakan bahwa arus dana ke ETF Bitcoin di AS bisa melampaui $50 miliar tahun ini. "Sejauh ini, hasilnya positif: ETF Bitcoin menarik dana sebesar $4,94 miliar pada Januari, yang jika diekstrapolasi setahun bisa mencapai sekitar $59 miliar," ujarnya.
Hougan dan koleganya di Bitwise, Ryan Rasmussen, juga memperkirakan bahwa arus masuk ke ETF Bitcoin pada 2025 akan lebih besar dibandingkan tahun ini, mencerminkan semakin kuatnya adopsi aset digital di kalangan investor institusional dan ritel.