Analis Prediksi Solana Akan Geser Ethereum Sebagai Pemimpin Altcoin
Harga aset kripto ternama Bitcoin, Ethereum, dan Solana sedang tertekan. Penurunan harga yang terjadi pada 6 Juni lalu terus memberikan tekanan jual, memperkuat dominasi penjual yang sudah berlangsung sejak akhir Mei 2024.
Meski demikian, beberapa analis optimis bahwa altcoin akan pulih selama sesi mendatang. Bahkan, ada memprediksi bahwa Solana akan mengukuhkan dirinya sebagai pemimpin dalam bull run mendatang.
Dalam sebuah posting X, seorang analis bernama @gumshoe mencatat bahwa asalkan bulls mempertahankan tren naik saat ini, menolak setiap upaya untuk mencapai posisi lower low, maka SOL akan terus melayang lebih tinggi.
"Saya sama sekali tidak meragukan bahwa Solana adalah pemimpin altcoin dalam siklus ini, bukan Ethereum. Untuk alasan itu, saya akan tetap BULLISH selama memegang garis tren ini," katanya, disertai grafik yang menunjukkan performa Solana.
Agar prediksinya tepat, maka SOL harus melanjutkan tren yang terlihat pada paruh kedua tahun 2023, ketika koin tersebut bangkit dari ketidakjelasan menjadi salah satu yang berkinerja terbaik, bahkan mengungguli Bitcoin. Melihat grafik harian, SOL naik 100% dari posisi terendah Januari 2023 dan sekitar 8X lipat dari posisi terendah pada September 2023.
Meskipun mengalami penurunan setelah reli yang mencapai $210 pada Maret 2024, tren naik Solana (SOL) masih berlanjut. Sejauh ini, SOL turun 25% dari puncak Maret, di mana harganya sedang menguji kembali garis tren support utama. Para bulls kini sedang mencoba mencegah bears menarik harga SOL lebih rendah dari $160. Level ini akan menjadi krusial dalam menentukan arah tren dalam waktu dekat.
Prospek bullish Solana tidak hanya didukung oleh analisis candle, tapi juga ada perkembangan yang menguntungkan dari sisi fundamental.
Adopsi Solana Meningkat
Semakin banyak lembaga keuangan yang mengintegrasikan Solana untuk membuktikan penawaran mereka di masa depan. Sejauh ini, PayPal, Visa, dan Stripe mendukung Solana.
Yang paling penting, ketika mereka mengintegrasikan Solana, mereka menyadari perlunya beradaptasi dengan preferensi pengguna yang berubah dengan cepat, yang sebagian besar mencari transaksi yang lebih murah dan lebih cepat. Solana menawarkan throughput teoretis hingga 65.000 transaksi per detik (TPS).
Sementara itu, meskipun Ethereum memiliki jaringan terbesar, ia hanya dapat memproses 15 transaksi setiap detiknya, sehingga berdampak negatif pada biaya transaksi. Tergantung pada permintaan jaringan, mentransfer token atau menjalankan kontrak pintar di Ethereum bisa jadi mahal. Biaya berfluktuasi dan, pada satu titik, bisa naik menjadi lebih dari $50, menurut data YCharts.