Analis Sebut Manipulasi Harga, Bitcoin (BTC) Anjlok ke Level Terendah 17 Hari
Harga Bitcoin (BTC) kembali turun di bawah $113.000 saat pembukaan Wall Street pada Rabu (21/8), dengan tekanan jual dari pasar AS yang terus berulang.
Tekanan Harga BTC dan Dugaan Manipulasi
Data Cointelegraph Markets Pro dan TradingView menunjukkan BTC/USD kembali terperosok di bawah $113.000, setelah sempat merebut level tersebut di awal sesi.
Menurut data CoinGlass, level $112.300 kini menjadi titik perhatian karena likuiditas bid di order book bursa mulai terkuras.
Trader populer Daan Crypto Trades menjelaskan:
“Selama enam minggu terakhir, BTC mengambil likuiditas di kedua sisi saat harga bergerak di area yang sama. Cluster terbesar kini berada di sekitar $120.000, sementara level terendah lokal di $112.000 masih relevan sebagai area pembalikan harga.”
Sementara itu, Keith Alan, co-founder Material Indicators, menilai penurunan order book dan munculnya bid likuiditas lebih rendah, termasuk “proteksi jatuh” di $105.000, bisa menjadi indikasi manipulasi harga Bitcoin.
Alan bahkan menyebut entitas yang dijuluki “Spoofy the Whale” dan “Notorious B.I.D.” sebagai pihak yang diduga menggerakkan harga secara artifisial.
“Bid yang bergerak ke bawah akan mengundang harga untuk ikut turun,” jelasnya.
Dampak ke Altcoin
Komentator kripto populer TheKingfisher memperingatkan potensi Bitcoin untuk terus “bleed” atau melemah perlahan. Jika itu terjadi, altcoin bisa terpukul lebih keras.
“Altcoins saat ini menunjukkan keseimbangan, tapi pergerakan BTC sebesar 5% bisa memicu penurunan 10–30% pada alt,” tulisnya di X.
Meski begitu, analis Rekt Capital melihat sisi positif. Ia membandingkan koreksi ini dengan pola serupa di bull run 2017 dan 2021.
“Setiap koreksi seperti ini justru mendahului kenaikan menuju all time high baru,” jelasnya.
Fokus Pasar: Jerome Powell di Jackson Hole
Selain faktor teknikal, perhatian investor kini tertuju pada pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di simposium ekonomi tahunan Jackson Hole pada Jumat mendatang.
Laporan terbaru QCP Capital menyebut pasar saat ini memperkirakan 80–95% kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan FOMC 17 September. Namun, data ekonomi terbaru bisa cepat mengubah ekspektasi.
“Taruhannya tinggi: menentukan arah kebijakan moneter saat pasar menyeimbangkan inflasi yang mulai melandai dengan risiko ketenagakerjaan yang meningkat,” tulis QCP.