Arthur Hayes Tak Peduli Jika Prediksi Bitcoinnya Salah Total
Arthur Hayes, miliarder kripto dan salah satu pendiri BitMEX, terkenal karena sering membuat prediksi harga Bitcoin yang besar, berani, dan tak jarang kontroversial. Namun, Hayes mengaku dirinya tidak pernah ambil pusing jika prediksinya meleset jauh dari kenyataan.
“Nggak terjadi apa-apa kok,” ujar Hayes kepada Magazine saat ditanya apakah ia khawatir menghadapi reaksi negatif ketika prediksinya gagal total.
Hayes Tetap Tenang Meski Prediksi Salah
Sebagai miliarder kripto Afrika-Amerika termuda dalam sejarah, Hayes mengakui sebagian besar prediksi harga yang ia buat ternyata salah.
“Saya sering salah, dan sebagian besar memang salah,” ujarnya sambil tertawa. “Saya nggak tahu kenapa banyak orang takut membuat prediksi. Pada akhirnya, itu nggak terlalu penting.”
Menurutnya, jika seseorang secara umum sering benar, maka tetap dianggap oke. Hayes juga tidak pernah menyembunyikan hasil prediksinya—baik yang tepat maupun yang meleset.
Contoh Prediksi yang Salah dan Diakui
Pada September lalu, sebagai CIO dari Maelstrom Fund, Hayes memprediksi penurunan harga Bitcoin karena pelemahan yen Jepang. Namun, Bitcoin justru tetap kuat. Di platform X (dulu Twitter), ia mengakui kesalahannya secara terbuka:
“Saya salah.”
“Saatnya trading memecoin nggak jelas.”
Pada 24 Maret, Hayes menyebut Bitcoin akan menyentuh $110.000 sebelum turun kembali ke $76.500. Tapi, pada 9 April, harga langsung anjlok ke $76.500 lebih dulu.
Meski begitu, prediksi Hayes juga kadang tepat. Pada Desember lalu, ia meramalkan penurunan tajam pasar kripto setelah pelantikan Presiden AS Donald Trump pada 20 Januari—dan prediksi itu terbukti benar.
“Saya pilih angka bulat yang disukai manusia,” ungkapnya tentang metode membuat target harga akhir tahun.
Target Terbaru: Bitcoin $250.000 di Akhir 2025
Prediksi terbarunya: Bitcoin akan mencapai $250.000 sebelum akhir 2025. Ia yakin tidak akan ada penurunan besar ke $70.000 dalam perjalanan ke sana.
“Saya nggak melihat adanya risiko besar yang bikin pasar panik hingga Bitcoin kembali ke level itu,” ujarnya.
Namun, Hayes tidak sejalan dengan prediksi ultra-bullish seperti milik Samson Mow yang menyebut Bitcoin bisa mencapai $1 juta pada akhir tahun ini.
“Mungkin saja sebelum 2028, tapi bukan tahun ini,” katanya.
Ia juga tidak buru-buru membuat prediksi jangka pendek dan biasanya hanya melakukannya saat pasar berpikir searah, sementara ia berpikir sebaliknya.
Dari BitMEX ke Masa Tahanan Rumah
Hayes merupakan lulusan ekonomi dari University of Pennsylvania pada 2008. Enam tahun kemudian, ia mendirikan BitMEX bersama Ben Delo dan Samuel Reed.
Namun pada 2020, Hayes mundur dari BitMEX setelah didakwa melanggar Undang-Undang Kerahasiaan Bank oleh Departemen Kehakiman AS. Ia dan Delo mengaku bersalah karena gagal menerapkan program anti pencucian uang (AML) di BitMEX.
Akibatnya, Hayes dijatuhi tahanan rumah selama enam bulan. Meski mengaku tidak nyaman, ia bersyukur masih bisa menjalani masa tahanan di Miami, bukan di balik jeruji.
“Enam bulan nggak bisa ke mana-mana memang menyebalkan, tapi setidaknya saya di Miami, bukan di penjara,” ujarnya sambil tertawa.
Pada Maret 2025, Presiden Trump memberikan pengampunan kepada keempat eksekutif BitMEX.
Hidup Nyaman, Prediksi Berani
Meski memiliki rekam jejak prediksi yang naik-turun, Hayes tetap disegani di dunia kripto. Di konferensi kripto, ia diperlakukan bak selebriti. Banyak orang tetap mendengarkan saat ia bicara soal arah pasar.
Kini, Hayes menjalani hidup sesuai keinginannya. “Saya masuk dunia ini untuk mengendalikan waktu saya,” katanya. Ia mengaku sehari-harinya diisi dengan olahraga 2-3 jam, membaca, dan sesekali menulis.
Sementara itu, tim Maelstrom Fund yang ia pimpin bertugas mencari peluang investasi menarik di seluruh dunia.