Binance Resmi Kembali ke Pasar Korea Selatan
Setelah hampir lima tahun hengkang, Binance akhirnya resmi kembali ke Korea Selatan pada Oktober 2025. Kepulangan ini terjadi setelah Financial Intelligence Unit (FIU) Korea memberikan persetujuan akhir atas akuisisi bursa lokal Gopax, salah satu dari hanya lima bursa yang memiliki izin layanan kripto ke fiat di negara tersebut.
Menurut laporan eksklusif Maeil Business Newspaper, FIU mengesahkan akuisisi ini pada Rabu lalu, menandai berakhirnya ketidakpastian selama dua tahun terkait re-entry Binance. Bursa terbesar di dunia itu sebenarnya telah mengakuisisi saham mayoritas Gopax pada 2023, namun prosesnya sempat tertunda akibat pengawasan ketat regulator dan kasus hukum Binance di Amerika Serikat.
Kembalinya Binance diperkirakan akan mengguncang dominasi pasar kripto Korea Selatan yang selama ini dikuasai oleh dua pemain besar: Upbit dan Bithumb. Berdasarkan regulasi lokal, bursa kripto wajib bermitra dengan bank domestik untuk menyediakan akun terverifikasi dengan nama asli, guna memperkuat kepatuhan terhadap Anti-Money Laundering (AML) dan Know Your Customer (KYC). Namun sistem ini juga membuat masuknya pemain baru menjadi sulit.
Persetujuan ini datang di tengah minggu yang sulit bagi Binance. Perusahaan tersebut mendapat kritik atas malfungsi oracle yang diduga memicu likuidasi massal senilai $19 miliar selama penurunan pasar tajam baru-baru ini. Meski Binance membantah glitch teknisnya menjadi penyebab utama, mereka tetap berkomitmen menyalurkan kompensasi sebesar $283 juta kepada pengguna terdampak.
Morgan Stanley dan MUFG Perkuat Langkah ke Dunia Tokenisasi Jepang
Sementara itu di Jepang, Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities meluncurkan divisi aset digital baru yang berfokus pada keuangan berbasis blockchain, serta memperkenalkan platform investasi token ritel sebagai layanan utamanya.
Divisi ini telah mulai menangani token sekuritas berbasis obligasi, dan berencana memperluas jangkauan ke token berbasis properti real estat.
Perusahaan ini merupakan anak usaha konsolidasi dari Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) bank terbesar di Jepang berdasarkan total aset dengan kepemilikan 60% oleh MUFG dan 40% oleh Morgan Stanley dari AS.
Langkah ini selaras dengan strategi besar MUFG untuk mengintegrasikan aset berbasis blockchain ke dalam sistem keuangan tradisional. Melalui platform Progmat, MUFG telah memperluas adopsi teknologi Web3 lewat stablecoin, tokenisasi deposito, dan tokenisasi aset lainnya.
Fenomena ini menunjukkan pergeseran institusional besar ke arah Web3 di Jepang.
Misalnya, Nomura Group konglomerat investasi dan pialang terbesar di Jepang melalui anak usaha berbasis Swiss, Laser Digital, sedang mengajukan izin ke regulator lokal untuk melayani investor institusional kripto.
Selain itu, SoftBank baru-baru ini mengumumkan telah mengakuisisi 40% saham di Binance Japan, sementara SBI bekerja sama dengan Ripple untuk mengembangkan sistem pembayaran berbasis XRP Ledger bagi industri pariwisata Jepang yang tengah berkembang pesat.