Bitcoin Crash: Turun Hingga $65.000 dan Memicu Likuidasi Lebih $400 Juta
Setelah periode reli yang luar biasa dan mencetak rekor tertinggi baru di $73.737 pada 14 Maret, Bitcoin telah jatuh di bawah $65.000 pada 17 Maret, menandai kemunduran yang signifikan bagi investor.
Pada saat artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di harga $66.626, dengan penurunan 3,4 % dalam 24 jam, dan minus 4,5% dalam seminggu, menurut CoinGecko.
Altcoin Juga Terpukul
Meskipun Bitcoin menanggung beban penurunan terbesar, altcoin juga tidak luput dari dampaknya. Ethereum (ETH) dan Binance Coin (BNB), yang merupakan aset kripto terbesar kedua dan keempat, juga mengalami kerugian besar, masing-masing merosot lebih 10%.
Dogecoin dan Shiba Inu, dua memecoin populer, bahkan mengalami penurunan yang lebih tajam, masing-masing anjlok sebesar 20% dan hampir 30%. Pasar altcoin yang lebih luas mencerminkan tren penurunan Bitcoin, sehingga memperkuat rasa tidak nyaman di kalangan investor.
Lebih $400 Juta Dilikuidasi
Koreksi harga Bitcoin baru-baru ini juga menyebabkan lonjakan likuidasi, di mana lebih 151.000 trader menghadapi margin call dalam 24 jam terakhir.
Sebagai akibat dari kejatuhan harga Bitcoin, total aset yang dilikuidasi mencapai $426 juta, menurut data Coinglass.
Trader Bitcoin adalah yang paling terpukul, dengan jumlah aset yang dilikuidasi melebihi $104 juta dalam 24 jam. Dari jumlah tersebut, trader long kehilangan $86 juta, sementara $18 juta dilikuidasi dari posisi short.
Sementara itu, Ethereum mengalami likuidasi sebesar $48 juta, di mana $33 juta dari posisi long dan $15 juta dari posisi short.
Sementara itu, analis pasar seperti Markus Thielen, CEO 10x Research, telah memberikan peringatan. Ia memperingatkan bahwa Bitcoin berisiko mengalami penurunan lebih lanjut, hingga mencapai $63.000. Ia mendesak investor agar berhati-hati dalam menavigasi lingkungan pasar saat ini.