Bitcoin Knots Naik Daun, Akankah Perpecahan Chain Guncang Harga BTC?
Bitcoin Knots, klien alternatif Bitcoin yang dikembangkan oleh Luke Dashjr sejak awal 2010-an, mencatat pertumbuhan mengejutkan sebesar 638% sejak awal tahun 2025. Dari hanya 394 node, kini telah mencapai 2.909 node per 19 Juni, atau sekitar 13,24% dari seluruh node Bitcoin aktif.
Kebangkitan Knots menandai ketidakpuasan teknikal—dan ideologis—terhadap dominasi Bitcoin Core dalam menentukan arah protokol.
Mengapa Node Beralih ke Knots?
Awalnya, Bitcoin Knots hadir sebagai fork bagi “power user” dari Core, menambahkan fitur-fitur dan patch yang terlalu kontroversial untuk diadopsi secara resmi. Dalam waktu lama, Knots hanya memiliki 50–200 node aktif. Bahkan ketika terjadi lonjakan inskripsi Ordinals di 2023, node Knots hanya sempat naik di atas 1.000 sebelum turun kembali.
Namun menjelang akhir 2024, komunitas mulai membicarakan perubahan kebijakan Core terhadap OP_RETURN. Isu soal pruning, efisiensi fee, dan mempool hygiene mendorong lonjakan adopsi Knots.
Per Juni 2025, Knots tidak hanya menjadi klien alternatif, tetapi simbol protes terhadap pendekatan “otoritatif” Core.
Bakal Ada Perpecahan di Oktober 2025?
Ketegangan semakin memuncak pada 6 Juni 2025, ketika Core mengumumkan rencana pergeseran kebijakan relay menuju model “minimally permissive”. Meskipun tidak menyebut OP_RETURN atau Ordinals secara langsung, banyak pihak melihat ini sebagai upaya membatasi jenis transaksi tertentu meski masih valid menurut konsensus Bitcoin.
Perubahan ini direncanakan untuk Oktober 2025 dan mencakup pembatasan pada opcode OP_RETURN—yang selama ini menjadi fondasi berbagai aktivitas seperti tokenisasi (Omni, Counterparty) dan NFT berbasis Bitcoin (Ordinals).
Sementara Core ingin menekan “spam” transaksi, para kritikus melihat ini sebagai pelanggaran terhadap prinsip netralitas Bitcoin. Knots, di sisi lain, tetap mempertahankan kebijakan relay netral, kecuali dikonfigurasi berbeda oleh pengguna.
Jika implementasi baru Core membuat transaksi atau blok tidak kompatibel dengan node non-Core seperti Knots, kita bisa melihat skenario seperti hard fork 2017 kembali terulang.
Mengulang Sejarah Bitcoin vs Bitcoin Cash?
Perpecahan Bitcoin di tahun 2017 menghasilkan dua chain: Bitcoin (BTC) dan Bitcoin Cash (BCH). Saat itu, BTC sempat turun 5,6% pada hari perpecahan, namun pulih dan naik hampir 49% di bulan berikutnya, bahkan mencetak rekor $20.000 pada akhir tahun.
Namun kali ini, taruhannya lebih besar. Pasar kripto sudah jauh lebih matang. Bitcoin telah diadopsi oleh ETF, masuk ke neraca perusahaan besar, dan dipantau regulator global.
Jika pertumbuhan Knots terus berlanjut dengan laju seperti saat ini, diperkirakan akan ada lebih dari 5.000 node Knots pada Oktober 2025—sekitar 23% dari jaringan Bitcoin. Ini akan menjadi divergensi terbesar dari Core sejak 2017, dan kali ini “pemberontakan” datang dari dalam.
Bitcoin sedang berada di ambang pertarungan kebijakan yang dapat memicu perpecahan jaringan. Apakah jaringan akan tetap bersatu atau terbelah seperti di masa lalu masih belum jelas. Namun lonjakan adopsi Bitcoin Knots mengindikasikan bahwa suara-suara alternatif terhadap dominasi Bitcoin Core semakin mendapat tempat.