Bitcoin Mendekati $105 Ribu saat Donald Trump Desak Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Poin-Poin Utama:
-
Presiden AS Donald Trump alihkan fokus dari Elon Musk ke Ketua The Fed Jerome Powell, menuntut pemangkasan suku bunga.
-
Bitcoin tetap rebound meski ada data tenaga kerja AS yang kuat.
-
Likuiditas pasar memicu kekhawatiran akan potensi penurunan harga BTC secara drastis.
Bitcoin Tembus $104.000 Saat Trump Tekan The Fed
Harga Bitcoin (BTC) berhasil menembus angka $104.608 pada pembukaan pasar Wall Street tanggal 6 Juni, meskipun data ketenagakerjaan AS menunjukkan kekuatan ekonomi, yang biasanya akan menahan pemangkasan suku bunga.
Berdasarkan data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView, BTC/USD naik 2,5% dalam sehari.
Kenaikan ini terjadi setelah Bitcoin pulih dari koreksi mendadak akibat perseteruan antara Presiden Donald Trump dan CEO SpaceX Elon Musk. Kini, pasar mencermati sikap Trump yang beralih menekan Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga.
“‘Terlambat’ di The Fed bisa jadi bencana!” tulis Trump dalam unggahan di Truth Social.
Trump memang dikenal sering mengkritik kebijakan The Fed dan ketuanya, Jerome Powell. Ia kembali menegaskan desakannya untuk pemangkasan suku bunga sebesar satu poin penuh pada 2025, langkah yang akan menguntungkan pasar aset berisiko termasuk kripto.
“Eropa sudah memangkas suku bunga 10 kali, kita belum satu pun. Meski begitu, ekonomi kita tetap hebat,” lanjutnya.
“Lakukan pemangkasan penuh, jadi bahan bakar roket!”
Namun menurut alat FedWatch dari CME Group, pasar saat ini melihat kemungkinan kecil adanya pemangkasan suku bunga sebelum pertemuan Fed di bulan September. Permintaan Trump untuk pemangkasan satu poin penuh bahkan sudah dianggap tidak realistis.
Data Tenaga Kerja Kuat, Hambat Pemangkasan Bunga
Rilis data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) menegaskan bahwa tenaga kerja AS masih kuat, dengan penambahan 139.000 pekerjaan non-pertanian pada Mei dan tingkat pengangguran tetap di 4,2%. Data ini mendukung pandangan The Fed untuk tetap berhati-hati dalam memangkas suku bunga.
Ancaman “Liquidity Trap” di Harga Bitcoin
Sementara itu, analis pasar seperti TheKingfisher menunjukkan adanya risiko penurunan harga BTC lebih lanjut akibat jebakan likuiditas (liquidity trap).
Dalam unggahan di platform X, ia menyebut bahwa peta likuidasi menunjukkan kluster besar posisi long antara $99K–$102K, yang bisa menarik harga BTC turun jika tekanan jual meningkat.
“Zona ini sangat magnetis dan berada di bawah harga saat ini,” tulisnya.
“Sebaliknya, likuidasi posisi short di atas $104,5K terlihat minimal.”
Sebelumnya, Cointelegraph juga mencatat bahwa beberapa analis memprediksi penurunan harga BTC di bawah $100.000 dalam waktu dekat, seiring tekanan dari sisi makroekonomi dan teknikal.
Meski Bitcoin terus menunjukkan ketahanan terhadap berbagai tekanan, termasuk komentar politik dan data ekonomi, pasar masih berada dalam fase rawan. Ketidakpastian kebijakan The Fed, ditambah dengan kondisi likuiditas yang rentan, bisa membuka jalan bagi volatilitas ekstrem pada harga Bitcoin dalam beberapa minggu ke depan.