Bitcoin Tembus $93.000 Setelah Trump Tegaskan Tak Akan Ganti Ketua The Fed
Harga Bitcoin (BTC) kembali menembus ambang $93.000 pada Rabu pagi, menyusul pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menegaskan bahwa ia tidak memiliki niat untuk memberhentikan Jerome Powell dari posisinya sebagai Ketua Federal Reserve (The Fed).
Kenaikan ini mencerminkan meningkatnya sensitivitas pasar kripto terhadap isu-isu makroekonomi dan politik, terutama di tengah ketidakpastian arah kebijakan moneter Amerika Serikat menjelang pemilu 2025.
Trump Tegaskan Tak akan Pecat Powell
Pekan lalu, spekulasi tentang kemungkinan pergantian ketua The Fed mencuat setelah Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengungkapkan bahwa pemerintahan Trump tengah mempertimbangkan kandidat pengganti Jerome Powell. Hal ini diperparah oleh perbedaan pandangan antara Trump dan Powell terkait pemotongan suku bunga.
Trump secara terbuka mendorong pemotongan suku bunga untuk meredam dampak tarif impor yang diberlakukannya. “The Fed seharusnya memangkas suku bunga saat tarif AS mulai berdampak ke perekonomian. Lakukan hal yang benar,” tulis Trump di platform Truth Social.
Sementara itu, Powell tetap pada pendekatan hati-hati terhadap kebijakan moneter dan bahkan merevisi proyeksi ekonomi 2025 ke arah yang lebih konservatif.
Namun dalam perkembangan terbaru yang dilaporkan oleh Reuters, Trump menyatakan tidak berniat memberhentikan Powell. “Saya tidak berniat memecatnya... Tapi saya ingin dia lebih aktif dalam gagasannya soal penurunan suku bunga,” ujar Trump kepada wartawan di Oval Office, Selasa waktu setempat.
Perlu dicatat, masa jabatan Powell sebagai Ketua The Fed masih tersisa sekitar 13 bulan.
Bitcoin Diuntungkan dari Ketidakpastian Pemerintah
Reaksi pasar terhadap perkembangan ini terbilang cepat. Arthur Hayes, pendiri BitMEX, mengomentari lonjakan harga Bitcoin yang terjadi bahkan setelah Trump menegaskan niatnya yang tidak akan mengganti Powell.
“Trump bilang mau pecat JAYPOW — dolar turun, BTC naik. Trump bilang tidak jadi pecat JAYPOW — dolar naik, BTC malah naik lagi,” tulis Hayes secara sarkastis.
Dolar AS memang baru-baru ini melemah ke level terendah dalam tiga tahun, sebagian karena kekhawatiran terhadap stabilitas kepemimpinan di The Fed. Kelemahan dolar ini mendorong investor untuk mencari aset lindung nilai alternatif, salah satunya adalah Bitcoin.
Geoff Kendrick, Kepala Riset Aset Digital di Standard Chartered, menyebut Bitcoin kini dianggap sebagai lindung nilai terhadap risiko di sektor keuangan tradisional dan obligasi pemerintah AS.
“Saya pikir Bitcoin sekarang menjadi lindung nilai terhadap risiko TradFi dan risiko Treasury. Ancaman untuk mengganti Ketua The Fed termasuk dalam risiko Treasury—jadi Bitcoin jadi pilihan,” ujar Kendrick, dikutip dari BeInCrypto.
Senada dengan itu, Presiden ETF Store, Nate Geraci, menyebut kepercayaan publik yang semakin menurun terhadap pemerintah dan politisi mendorong masyarakat ke arah aset alternatif seperti Bitcoin.
“Menurut saya, Bitcoin adalah salah satu pemenang besar dari berbagai kejadian dalam beberapa minggu terakhir, setidaknya secara filosofis. Erosi kepercayaan terhadap pemerintah akan mendorong masyarakat mencari alternatif,” kata Geraci.
Hingga berita ini diturunkan, harga Bitcoin tercatat berada di level $93.656, mencatat kenaikan 6,2% dalam 24 jam terakhir.