Bitcoin Terancam Jadi Milik Institusi? Sky Wee: "Bitcoin Tidak Butuh Wall Street, Tapi Wall Street Butuh Bitcoin"
Saat harga Bitcoin kembali naik dan institusi keuangan tradisional (TradFi) mengakumulasi pasokan, pengaruh komunitas ritel justru menurun drastis. Influencer Web3 asal Asia, Sky Wee, memperingatkan: jika pengguna ritel terus menjauh, Bitcoin bisa kehilangan jati dirinya sebagai ‘uang milik rakyat’.
Bitcoin Ditinggalkan Ritel, Dikuasai Institusi
Sky Wee, influencer dengan lebih dari 4 juta pengikut di TikTok, YouTube, Instagram, dan Facebook, menyoroti pergeseran kepemilikan Bitcoin yang kini condong ke institusi.
“Bitcoin tidak butuh Wall Street. Tapi Wall Street butuh Bitcoin,” ujarnya.
Menurut data dari River, pada tahun 2024:
-
Investor ritel menjual 525.000 BTC
-
Institusi, ETF, dan pemerintah membeli 831.000 BTC
-
Total kepemilikan individu berkurang sebanyak 247.000 BTC
Angka ini memperjelas arah tren: Bitcoin semakin dikonsolidasikan oleh institusi, bukan komunitas grassroots yang dahulu memperjuangkan desentralisasi.
Risiko Nyata: Bitcoin Jadi Aset Elit, Bukan Solusi Finansial untuk Semua
Sky Wee mengingatkan bahwa walaupun institusi membawa likuiditas dan legitimasi, ada harga yang harus dibayar:
“Risiko sebenarnya bukan institusi yang membeli, tapi ritel yang tidak membeli.”
Ia khawatir Bitcoin akan berubah dari alat pembebasan finansial menjadi aset spekulatif yang dikendalikan oleh elite keuangan, sama seperti saham dan obligasi di Wall Street.
Institutional Adoption: Manfaat dan Ancaman
Wee mengakui bahwa masuknya institusi membawa manfaat:
-
Harga minimum Bitcoin semakin tinggi
-
Infrastruktur lebih stabil
-
Akses semakin mudah
Namun, ada juga konsekuensi sentralisasi:
“Institusi bisa pegang banyak BTC, tapi individu tetap punya keunggulan: self-custody tanpa izin.”
Masalahnya, banyak pengguna saat ini mulai lebih memilih kenyamanan — seperti menyimpan aset di ETF atau platform kustodian terpusat — daripada menjaga kedaulatan finansial mereka sendiri.
Siapa Sky Wee?
Bukan sekadar influencer, Sky adalah:
-
Official Binance Influencer
-
Founder Sky Ventures dan mitra di Elevate Ventures & ATF Capital
-
Telah mendanai lebih dari 50 proyek blockchain (termasuk Manta Network, Elfin Metaverse, Bracket Labs)
-
Masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Blockchain Visionaries 2025
Sky memulai perjalanannya dari dunia esports dan streaming, lalu beralih ke Web3 dengan misi: memberdayakan orang melalui kepemilikan data dan aset pribadi.
“Dulu saya ingin menghibur. Sekarang saya ingin memberdayakan.”
Bitcoin: Uang Rakyat atau Alat Baru Wall Street?
Wee mempertanyakan masa depan Bitcoin:
“Pertanyaannya bukan apakah Bitcoin akan bertahan. Tentu akan. Tapi, siapa yang akan dilayaninya?”
Apakah Bitcoin akan tetap menjadi jalan keluar finansial bagi mereka yang tidak memiliki akses ke sistem perbankan? Atau justru menjadi aset digital emas yang dimonopoli oleh institusi besar?
Narasi Bitcoin dalam Satu Kalimat
“Semakin sistem keuangan tradisional mengalami krisis, semakin jelas bahwa Bitcoin adalah strategi keluar.”
Bagi Wall Street, Bitcoin hanyalah instrumen lindung nilai. Tapi bagi miliaran orang di negara-negara berkembang, Bitcoin adalah penyelamat dari inflasi, pembatasan modal, dan kontrol pemerintah.
Sky Wee dan Awal Perjalanannya di Web3
Wee berasal dari dunia game dan streaming, tempat ia belajar membangun komunitas dan mengelola perhatian audiens. Hal itu yang membawanya ke kripto:
“Saya belajar dari game bahwa komunitas adalah segalanya. Tapi saya ingin lebih dari sekadar hiburan — saya ingin kendali atas aset dan identitas saya.”