Blockchain 100.000 TPS Milik China dan Minna Bank Jepang Lirik Solana
Pemerintah Tiongkok melalui media milik negara tengah mempromosikan Chang’an Chain, infrastruktur blockchain lokal yang diklaim mampu menangani lebih dari 100.000 transaksi per detik (TPS)—level performa yang ditargetkan blockchain generasi terbaru agar dapat menyaingi sistem keuangan tradisional.
Situs Qianlong.com memuji peneliti Dong Jin dan timnya atas penciptaan stack blockchain open-source yang kini mendukung berbagai proyek digital nasional. Meskipun belum terkenal di luar negeri, Chang’an Chain telah melewati 21 iterasi dalam enam tahun terakhir.
Chang’an Chain saat ini digunakan dalam sistem registrasi real estate nasional, serta digitalisasi kontrak pasokan oleh perusahaan-perusahaan China untuk mempercepat proses verifikasi bank dan pengajuan pinjaman.
Blockchain Tanpa Kripto: Visi Khusus China
Meski dunia kripto mengalami kebangkitan, Chang’an Chain tidak dikaitkan sama sekali dengan stablecoin atau aset digital spekulatif. Artikel Qianlong tidak menyebut kata "kripto" satu pun, sejalan dengan pendekatan pemerintah pusat yang menjadikan blockchain sebagai infrastruktur pertukaran data terpercaya, bukan sebagai platform spekulasi.
Di saat Hong Kong membuka regulasi kripto dan stablecoin untuk menjadi pusat aset digital Asia, daratan Tiongkok tetap melarang perdagangan, penambangan, dan bursa kripto. Spekulasi akan pelonggaran masih terus muncul, namun belum ada perubahan nyata dari Beijing.
Sejak 2019, Presiden Xi Jinping telah menjadikan blockchain sebagai teknologi prioritas nasional. Meskipun blockchain tidak masuk dalam tujuh teknologi frontier dalam Rencana Lima Tahun ke-14 (seperti AI dan komputasi kuantum), perannya tetap penting dalam strategi digital nasional, terutama dalam keuangan, pemerintahan, dan rantai pasokan. Evaluasi akhir rencana ini akan dipresentasikan pada Maret 2026.
Terkait keamanan, Tiongkok juga menanggapi ancaman komputasi kuantum terhadap blockchain dan Bitcoin. Baru-baru ini, peneliti Tiongkok mengembangkan teknologi penyimpanan blockchain tahan terhadap serangan kuantum, menurut South China Morning Post.
Minna Bank Jepang Lirik Solana untuk Stablecoin dan Web3
Sementara itu, di Jepang, bank digital Minna Bank menjalin kemitraan dengan Solana Japan, Fireblocks, dan TIS Inc. untuk melakukan studi bersama terkait penerbitan stablecoin dan integrasi dompet Web3.
Studi ini berfokus pada penerbitan stablecoin di jaringan Solana, dengan potensi aplikasi seperti tokenisasi real-world assets (RWA) berupa obligasi dan properti, pembayaran lintas negara, dan layanan keuangan berbasis dompet digital.
Jepang menjadi salah satu negara pertama yang mengesahkan kerangka hukum stablecoin fiat melalui revisi Payment Services Act yang mulai berlaku pada Juni 2023. Hal ini menciptakan landasan kuat untuk inovasi berbasis blockchain dan Web3 di negara tersebut.
Minna Bank sendiri telah memiliki lebih dari 1,3 juta akun sejak diluncurkan tahun 2021, dan berencana mengintegrasikan stablecoin serta fitur Web3 ke dalam aplikasi utamanya sebagai bagian dari layanan Banking-as-a-Service (BaaS).