China Jual Bitcoin dan Aset Kripto Senilai $19 Miliar Hasil Sitaan dari Kasus PlusToken
Pada tahun 2020, pemerintah China melaporkan penyitaan besar-besaran aset kripto dari kasus PlusToken, sebuah skema Ponzi kripto terbesar dalam sejarah yang merugikan para investor hingga $5,7 miliar. Dalam kasus ini, otoritas berhasil menyita 194.000 Bitcoin, 833.000 Ethereum, dan berbagai token kripto lainnya, yang kini diketahui telah dijual dengan total pendapatan mencapai $19 miliar.
Apa Itu Kasus PlusToken?
PlusToken adalah platform investasi kripto yang mengklaim menawarkan imbal hasil yang sangat tinggi melalui sistem dompet digital mereka. Platform ini menarik jutaan investor di seluruh dunia, termasuk dari China dan Korea Selatan, dengan menjanjikan keuntungan yang menggiurkan. Namun, pada pertengahan 2019, platform ini kolaps, dan para pendiri dilaporkan melarikan diri dengan membawa miliaran dolar aset kripto milik investor.
Kasus ini menjadi perhatian internasional karena dampaknya yang sangat besar terhadap ekosistem kripto. Para pelaku utama di balik PlusToken telah ditangkap oleh otoritas China dan dihukum atas tindakan penipuan mereka.
Bagaimana Pemerintah China Menjual Aset Kripto?
Pemerintah China melikuidasi aset hasil sitaan ini dengan cara yang hati-hati. Alih-alih menjualnya secara langsung dalam satu transaksi besar, penjualan dilakukan secara bertahap untuk mengurangi dampak terhadap pasar kripto global. Jika penjualan dilakukan sekaligus, hal ini bisa menyebabkan guncangan besar pada harga Bitcoin dan Ethereum, mengingat jumlah yang sangat besar.
Namun, dengan strategi penjualan bertahap, dampak terhadap harga pasar menjadi minimal. Hal ini juga menunjukkan bagaimana pemerintah dapat mengelola aset kripto dengan pendekatan yang terencana, meskipun tidak ada regulasi yang spesifik tentang likuidasi aset kripto pada saat itu.
Kemana Hasil Penjualan Aset Kripto?
Pertanyaan besar yang muncul di kalangan komunitas kripto adalah bagaimana pemerintah China akan menggunakan dana hasil dari penjualan ini. Beberapa spekulasi menyebutkan bahwa dana tersebut mungkin digunakan untuk mendanai proyek infrastruktur domestik, mendukung inisiatif teknologi, atau digunakan untuk memperkuat cadangan negara.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari otoritas China mengenai alokasi dana tersebut. Namun, dengan nilai mencapai $19 miliar, dana ini memiliki potensi besar untuk mendukung berbagai program pemerintah.