Crypto Kid: Remaja 18 Tahun Pertimbangkan Beli Ferrari dari Keuntungan Bull Run Kripto
Efe Kelemci — yang lebih dikenal di YouTube sebagai Crypto Kid — menghadapi keputusan besar untuk seorang remaja berusia 18 tahun: apakah ia harus menghabiskan hampir $1 juta untuk membeli mobil sport, atau tetap hodl aset kriptonya?
“Aku berpikir, jika pasar bull ini akan segera berakhir, mungkin mengambil sedikit keuntungan untuk membeli Ferrari demi passion bisa masuk akal,” kata Kelemci, kreator konten kripto dan pengusaha asal Dubai, kepada Magazine.
Sebelum kamu berpikir bahwa ini hanya aksi pamer, remaja jutawan kripto ini bersumpah bahwa alasannya murni karena mengagumi keindahan mobil sport, bukan untuk pamer seperti “crypto bro” pada umumnya.
“Aku merasa seperti jiwa tua,” katanya, menjelaskan bahwa ia lebih suka menghabiskan uang untuk pengalaman bersama keluarga. “Aku cepat menyadari bahwa materialisme bukan sumber kebahagiaan,” tambahnya.
Namun, entah ia jadi membeli Ferrari atau tidak, kenyataan bahwa ia punya pilihan itu sendiri sudah menunjukkan seberapa jauh ia telah melangkah. Kelemci berhasil meraih jutaan penonton di YouTube sejak meluncurkan kanalnya pada Desember 2021 saat berusia 14 tahun, dan juga dikenal sebagai co-host The Moon Show bersama Carl Runefelt (Carl Moon), yang juga merupakan salah satu pendiri merek Crypto Kid.
Perjalanan Berat di Sekolah
Tidak semuanya berjalan mulus bagi Kelemci, yang baru lulus SMA pada Juni lalu. Ia mengaku dulu sering diejek karena dianggap “geek kripto.”
“Aku sering dibully, dan lebih banyak waktu kuhabiskan di pojok kelas,” kenangnya. “Ketika salah satu teman menemukan channel YouTube-ku di awal-awal, kabar itu langsung menyebar cepat.”
“Aku bukan anak keren di sekolah. Aku hanya kutu buku yang suka riset kripto di perpustakaan,” katanya.
Namun, semuanya berubah ketika kontennya mulai meningkat dan ia menjadi lebih sukses.
“Ketika kamu mulai berhasil, orang-orang mulai menghargaimu dan menghormati kamu,” ujarnya.
“Perhatian mulai datang, dan tanpa disadari kamu jadi anak keren,” tambahnya sambil tertawa.
Apakah Ferrari Akan Muncul di Media Sosialnya?
Ketika ditanya apakah ia akan memamerkan Ferrarinya di media sosial sebagai bentuk “balas dendam” pada para pembully, Kelemci menjawab santai:
“Mungkin iya, tapi bukan untuk itu. Aku hanya ingin membuat konten karena aku menikmati mobilnya, bukan karena alasan lain,” katanya.
Memang sedikit menyakitkan mengetahui remaja 18 tahun bisa membeli mobil yang lebih mewah dari kebanyakan orang, tapi kerja kerasnya tak bisa disangkal.
Kelemci mengatakan ia datang ke kantor sekitar pukul 9 pagi hingga tengah malam, enam hari seminggu.
“Hari Sabtu adalah satu-satunya hari aku mencoba menjauh dari kripto. Tapi Minggu sore aku sudah mulai kerja lagi,” jelasnya.
Siapa Sebenarnya Efe Kelemci?
Kelemci mulai membuat konten kripto sejak Desember 2021, ketika ia baru berusia 14 tahun. Ia pertama kali mengenal kripto saat berusia 12 tahun, setelah mengumpulkan $1.000 dari pekerjaan voice acting.
“Aku ingin tahu bagaimana cara menginvestasikan $1.000 itu agar bisa berkembang,” katanya.
Ia kemudian menemukan video dari Raoul Pal, pendiri Real Vision.
“Waktu itu Ethereum masih sekitar $400, dan dia bilang bisa naik ribuan dolar. Awalnya aku pikir angka itu asal-asalan, tapi setelah belajar analisis teknikal, aku makin tertarik,” jelasnya.
Ia lalu meminta ayahnya membuka akun bursa kripto bersama, dan sejak itu kariernya di dunia kripto dimulai.
Tidak Disangka, Pertemuan di Dubai Mengubah Hidupnya
Saat melihat influencer kripto seperti Davinci Jeremie dan Tone Vays mengadakan meetup di Dubai, Kelemci berpikir: “Kenapa tidak ikut saja?”
Saat itu ia baru berusia 13 tahun, dan meminta orang tuanya menemaninya datang ke acara tersebut.
“Aku bahkan mengirim DM ke Davinci di Instagram, bilang ‘Hei, aku 13 tahun, boleh ikut acaranya?’ Tapi dia tidak membalas, hahaha. Aku tetap datang, dan ternyata seru,” kenangnya.
Menjadi peserta termuda justru menjadi keuntungan tersendiri.
“Karena aku paling muda, banyak yang memperhatikanku lebih,” ujarnya.
Dua influencer — James Crypto Guru dan Tone Vays — bahkan memberinya banyak materi untuk dipelajari dan mendorongnya membuat channel YouTube sendiri.
“Mereka bilang, ‘Kamu suka akting, suka tampil di depan kamera, kenapa nggak mulai channel sendiri?’ Dan akhirnya aku mulai dari situ,” tutupnya.