CZ Donasikan Crypto untuk Korban LIBRA, Malah Terima Lebih Banyak dari yang Diberikan
Changpeng Zhao (CZ), pendiri Binance, awalnya berkomitmen untuk membantu korban penipuan LIBRA coin dengan mendonasikan 150 BNB, yang bernilai sekitar $100.000. Namun, tak disangka, langkah baiknya itu justru berbalik dengan terjadinya lonjakan donasi dalam jumlah lebih besar daripada yang ia sumbangkan.
Pada hari Selasa, Zhao mengumumkan komitmennya untuk menyumbangkan 150 BNB setelah seorang mahasiswa, EnHeng, memulai penggalangan dana untuk membantu korban jatuhnya nilai LIBRA coin yang kontroversial. Namun, keputusan Zhao untuk membagikan alamat donasi secara terbuka malah mengundang masuknya tambahan cryptocurrency yang lebih banyak, melampaui jumlah donasi awalnya.
EnHeng, yang tergerak oleh kerugian besar yang dialami akibat promosi LIBRA coin oleh Presiden Argentina, Javier Milei, turut menyumbangkan $50.000. Sebagaimana diketahui, LIBRA coin, yang diluncurkan dengan dukungan Milei, hancur setelah hanya beberapa jam, menyebabkan kerugian lebih dari $4 miliar dan mempengaruhi lebih dari 40.000 investor.
Zhao pun memberikan komentar di platform X, mengatakan, "Ketika kamu mencoba menghasilkan uang dengan cepat, seringkali kamu justru kehilangan," dan melanjutkan, "Ketika kamu memberi uang, kamu malah mendapatkan lebih banyak kembali."
Meski menerima tambahan donasi, Zhao menegaskan bahwa ia tidak akan menyimpan satoshi pun dari dana tersebut. Ia menyatakan bahwa semua dana tambahan akan disumbangkan untuk mendukung korban lebih lanjut, termasuk mereka yang terpengaruh oleh memecoin lainnya seperti TST dan Broccoli, yang terinspirasi oleh anjing peliharaannya.
Zhao juga mengingatkan pengikutnya untuk tidak mengartikan tindakannya sebagai dukungan terhadap koin-koin yang terlibat dalam peristiwa ini. Ia memperjelas bahwa tujuan utamanya adalah untuk membantu mereka yang dirugikan tanpa terkait dengan proyek koin tersebut.
Kontroversi mengenai LIBRA bermula ketika Presiden Milei mempromosikan token ini di akun X-nya, yang menyebabkan nilai koin ini meroket dan mencapai kapitalisasi pasar lebih dari $4 miliar hanya dalam hitungan jam.
Promosi ini dimaksudkan untuk mendanai usaha kecil di Argentina dan meningkatkan perekonomian nasional melalui inisiatif "Viva La Libertad." Namun, kegembiraan tersebut tidak bertahan lama. Beberapa jam setelahnya, nilai LIBRA anjlok lebih dari 91%, menyebabkan kerugian besar bagi para investor, termasuk mereka yang kehilangan seluruh tabungan hidupnya.
Setelah kejatuhan koin tersebut, Milei menghapus postingannya dan menyatakan bahwa ia tidak terlibat dalam proyek ini, mengklaim bahwa ia telah disesatkan dan tidak mengetahui detail lengkapnya. Tuntutan hukum terkait penipuan telah diajukan terhadap Milei dan tim pengembang LIBRA, dengan tuduhan keterlibatan dalam skema penipuan berskala besar.
Analisis blockchain mengungkapkan bahwa 82% pasokan LIBRA dikendalikan oleh satu entitas, yang memicu kecurigaan tentang manipulasi pasar. Platform yang memberikan dukungan teknis untuk LIBRA, seperti Jupiter dan Meteora, juga kini berada dalam sorotan. Salah satu pendiri Meteora, Ben Chow, mengundurkan diri di tengah tuduhan insider trading dan pelanggaran lainnya setelah keruntuhan token tersebut.