Dunia keuangan terdesentralisasi (Decentralized Finance atau DeFi) telah menjadi salah satu inovasi terbesar di industri blockchain. Namun, popularitasnya juga menarik perhatian para peretas profesional yang menjadikan aktivitas ini sebagai pekerjaan penuh waktu.

Menurut Mitchell Amador, pendiri firma keamanan blockchain ImmuneFi, peretasan protokol DeFi kini menjadi bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan, meskipun industri kripto secara keseluruhan semakin aman.

Dikutip dari Decrypt, Amador menyebutkan bahwa peretas DeFi saat ini semakin canggih dan terorganisir. Para peretas tidak hanya fokus mencari kerentanan untuk mengeksploitasi protokol, tetapi juga menggunakan keterampilan mereka untuk hal lain, seperti memanfaatkan maximal extractable value (MEV)—teknik untuk memaksimalkan keuntungan dari transaksi di blockchain.

Amador juga menyoroti bahwa para peretas sekarang mencari peluang untuk melakukan kerusakan yang lebih besar dibanding sebelumnya, menunjukkan bahwa ancaman ini masih sangat serius.

Meski begitu, ada kabar baik untuk komunitas kripto. Amador menyatakan bahwa keamanan di ruang kripto kini meningkat dengan sangat cepat dan jumlah kerugian akibat peretasan mengalami penurunan. Berdasarkan laporan ImmuneFi untuk kuartal ketiga 2024, kerugian akibat peretasan di dunia kripto turun hingga 38% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi hanya $424 juta. 

Selain itu, menurut Amador, kerugian kripto akibat peretasan tahun ini lebih $1 miliar, menyusut dari sekitar $3 miliar pada tahun 2022, dan sekitar $1,8 miliar pada tahun 2023.

"Hal ini terjadi meskipun nilai industri secara keseluruhan meningkat, dan nilai aset on-chain juga meningkat. Jadi berdasarkan per kapita, risiko per dolar dari nilai tersebut menurun drastis."

Sebagai kesimpulan, DeFi hacking mungkin menjadi ancaman serius, tetapi kemajuan dalam keamanan blockchain menunjukkan bahwa industri ini terus belajar dan beradaptasi. Dengan langkah-langkah pencegahan yang lebih baik, masa depan DeFi tampaknya semakin cerah.