
MetaMask Akan Dukung Solana dan Bitcoin Tahun Ini
Wallet MetaMask mengumumkan akan menambahkan dukungan untuk Solana pada Mei 2024 dan Bitcoin antara Juli hingga September 2024. Langkah ini memungkinkan crypto wallet yang selama ini berfokus pada Ethereum untuk menjangkau lebih banyak pengguna.
Dalam pernyataan resmi pada Kamis (29/2), MetaMask menyatakan bahwa pengguna akan dapat membeli, menjual, dan menukar token serta berinteraksi dengan aplikasi terdesentralisasi di ekosistem Solana mulai Mei. Sementara itu, dukungan untuk Bitcoin akan memungkinkan pengguna menyimpan aset kripto tertua di dunia dalam wallet mereka.
Co-founder MetaMask, Dan Finlay, mengatakan bahwa meskipun MetaMask sedikit lebih lambat dalam mendukung banyak jaringan (multi-chain), keputusan ini menandai era baru bagi perusahaan.
“Kami sedikit lebih lambat mencapai momen kematangan multi-chain ini, tetapi saya pikir ini akan menjadi titik di mana kami membuka dunia multi-chain yang jauh lebih luas,” kata Finlay di ETHDenver.
Sejak didirikan pada 2016 oleh Consensys, MetaMask telah menjadi salah satu dompet perangkat lunak paling populer untuk perdagangan dan penyimpanan aset kripto, terutama karena kompatibilitasnya dengan Ethereum dan jaringan berbasis EVM seperti Avalanche dan Binance Smart Chain.
Namun, dengan meningkatnya permintaan untuk meme coin di Solana, serta Ordinal collectibles dan Runes meme coin di Bitcoin, ekosistem kripto berkembang ke arah yang lebih luas.
Solana dan Bitcoin Meningkatkan Popularitas Dompet Kripto
Data dari firma riset blockchain Chain Catcher menunjukkan bahwa jumlah pengguna aktif harian Solana bulan lalu hampir dua kali lipat dibandingkan dengan ekosistem Ethereum. Popularitas dompet kripto yang mendukung Solana dan Bitcoin pun meningkat seiring dengan lonjakan aktivitas tersebut.
Multi-chain wallet Phantom mencatat 15 juta pengguna aktif bulanan pada bulan lalu, meningkat 1.400% dalam dua tahun terakhir. Sementara itu, Coinbase Wallet juga mengalami peningkatan jumlah pengguna aktif hampir dua kali lipat selama periode 2023 dan 2024, menurut data dari Business of Apps.