Desentralisasi Terancam: Tantangan dan Solusi untuk Memperkuat Ekosistem Blockchain
Desentralisasi, inti dari teknologi blockchain, sedang menghadapi tantangan serius yang berpotensi merusak keamanan dan integritasnya. Jika tidak segera diatasi, ancaman ini dapat melemahkan kepercayaan pada ekosistem blockchain dan kemampuan teknologi ini untuk tetap tahan terhadap sensor.
Ancaman dari "Merged Mining"
Salah satu ancaman utama adalah praktik "merged mining," yaitu metode di mana penambang dapat secara bersamaan menambang Bitcoin (BTC) dan mata uang kripto lainnya. Meskipun metode ini meningkatkan efisiensi dengan memanfaatkan hashrate Bitcoin untuk mengamankan blockchain lain, hal ini membuka peluang bagi penambang untuk memanipulasi urutan transaksi. Bahkan, mereka dapat melancarkan serangan terhadap rantai lain tanpa mengorbankan operasi penambangan Bitcoin.
Bahaya Ekstraksi Nilai Maksimal (MEV)
Ancaman lain muncul dari penggunaan Bitcoin sebagai lapisan ketersediaan data (data availability layer) yang dapat menciptakan nilai ekstraktif maksimal (MEV) di lapisan dasar Bitcoin. MEV memungkinkan penambang untuk secara aktif menulis ulang sejarah blockchain melalui serangan "time bandit," di mana mereka mencuri dana yang dialokasikan oleh kontrak pintar di masa lalu. Serangan semacam ini dapat melemahkan prinsip anti-sensor yang menjadi fondasi Bitcoin.
Solusi: Menyelaraskan Insentif dan Desain Protokol
Untuk menangani tantangan ini tanpa mengorbankan manfaat yang diberikan oleh lapisan kedua, langkah penting adalah menyelaraskan kembali insentif bagi semua peserta jaringan. Dengan membuat keputusan desain protokol yang hati-hati dan mengadakan diskusi terbuka mengenai risiko dan manfaat berbagai arsitektur, kita dapat mengurangi potensi ancaman sistemik yang muncul.
Meningkatkan Desentralisasi
Desentralisasi dapat diperkuat dengan mendorong partisipasi node yang lebih beragam, menghindari pemusatan fungsi seperti penentuan urutan atau produksi blok, serta mendukung pengembangan infrastruktur yang benar-benar terdesentralisasi. Selain itu, interoperabilitas dapat diperluas melalui pengembangan protokol konsensus inovatif seperti proof-of-proof (PoP) dan jembatan Bitcoin yang aman.