
Open Interest Bitcoin Futures di CME Catat Rekor 51.000 Kontrak
Open interest kontrak berjangka Bitcoin di Chicago Mercantile Exchange (CME) mencatat rekor tertinggi sepanjang masa dengan total 51.000 kontrak. Rekor ini bertepatan dengan peluncuran Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin berbasis spot pada Januari 2024, yang disebut sebagai pendorong utama lonjakan tersebut.
Open Interest adalah istilah yang digunakan dalam pasar derivatif seperti futures atau options untuk menggambarkan jumlah kontrak aktif yang belum ditutup, diselesaikan, atau kadaluwarsa pada waktu tertentu.
Menurut laporan dari Kobeissi Letter, jumlah posisi aktif dalam kontrak berjangka Bitcoin di CME meningkat lima kali lipat sejak awal tahun 2024. Peningkatan ini menggarisbawahi lonjakan minat investor terhadap aset digital di tengah semakin berkembangnya ekosistem cryptocurrency.
Kobeissi Letter juga melaporkan bahwa sejak peluncuran ETF berbasis spot, dana Bitcoin telah menarik arus masuk kumulatif sebesar $44 miliar.
Senada dengan laporan Kobeissi Letter, analis dari K33 Research, Vetle Lunde, menunjukkan bahwa lonjakan open interest ini lebih banyak didorong oleh partisipan pasar langsung daripada spekulasi. Ia mencatat bahwa aliran masuk dari ETF berbasis berjangka, seperti ProShares Bitcoin ETF (BITO), relatif kecil dan tidak memberikan kontribusi besar terhadap lonjakan tersebut.
Lunde juga mencatat bahwa partisipan aktif di CME kini memegang lebih dari 85.000 BTC, setara dengan tingkat kepemilikan pada Maret 2024. Meski demikian, produk ETF dengan leverage mengalami penurunan sepanjang tahun, dengan ETF leverage 1x hanya memegang 31.752 BTC, sementara ETF leverage 2x menunjukkan pertumbuhan minimal sejak Maret.
Sementara itu, data dari Glassnode menunjukkan bahwa mayoritas kontrak berjangka Bitcoin di CME dimarginkan dengan uang tunai (cash-margined), artinya ini lebih berbasis dolar AS daripada cryptocurrency. CME saat ini memimpin pasar kontrak berjangka Bitcoin, menyumbang lebih dari 40% dari total kontrak berbasis uang.
Di sisi lain, Bitcoin mencatatkan kinerja yang luar biasa pada tahun 2024, mengalami kenaikan lebih dari 120% sepanjang tahun. Menurut Coinmarketcap, harga Bitcoin mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di $108.315 pada 17 Desember, didorong oleh optimisme investor setelah kemenangan Presiden terpilih Donald Trump, yang menjanjikan kebijakan ramah kripto.
Namun, harga Bitcoin kemudian merosot setelah Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, mengumumkan bahwa penurunan suku bunga akan lebih lambat dari yang diharapkan. Saat ini, harga Bitcoin stabil di kisaran $94.099, dengan fluktuasi antara $99.700 hingga $100.000 dalam beberapa pekan terakhir.
Meskipun pasar menunjukkan optimisme, beberapa pelaku pasar memperingatkan risiko volatilitas yang melekat pada Bitcoin. Peter Hughes, pendiri Evolve Investing, mengingatkan investor agar berhati-hati, sementara QCP Capital mencatat bahwa katalis berikutnya mungkin terjadi setelah institusi menyusun ulang alokasi aset mereka.
Rekor open interest Bitcoin di CME dan kinerja luar biasa Bitcoin di 2024 menunjukkan peningkatan kepercayaan investor terhadap aset digital, meskipun pasar tetap diwarnai ketidakpastian dan risiko.