Hampir Semua Pengguna Berhenti Menggunakan Ethereum Setelah Setahun
Meskipun blockchain Ethereum memiliki banyak keunggulan, sebagian besar pengguna tampaknya tidak terlalu senang menggunakannya.
Data terbaru dari platform analitik Token Terminal mengungkapkan bahwa hanya 7% pengguna Ethereum yang loyal, sementara 93% sisanya memilih berpaling dari blockchain tersebut setelah menggunakannya selama setahun.
Awal pekan ini, Token Terminal merilis grafik yang menunjukkan penurunan minat pengguna Ethereum dari waktu ke waktu, yang disusun berdasarkan data yang dikumpulkan antara Agustus 2015 hingga Oktober 2023.
Foto: Token Terminal
Alasan Ethereum Ditinggalkan Pengguna
Ethereum pertama kali diluncurkan pada bulan Juli 2015. Sejak saat itu, pengembangnya terus meningkatkan platformnya. Beberapa keunggulan Ethereum termasuk smart contracts yang dapat mendukung beragam aplikasi terdesentralisasi, non-fungible token (NFT), dan komunitas pengembang yang aktif.
Selain itu, Ether (ETH), mata uang aslinya Ethereum juga merupakan aset kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, setelah Bitcoin.
Namun, terlepas dari keunggulannya, jaringan ini mengalami masalah dengan skalabilitas on-chain. Pada puncaknya, blockchain Ethereum hanya dapat memproses 15 transaksi setiap detiknya. Selanjutnya, biaya transaksi di jaringan ini juga relatif lebih tinggi.
Dua alasan inilah yang mungkin membuat pengguna tidak bisa setiap pada Ethereum untuk waktu yang lama. Belum lagi ada tantangan terkait antarmuka pengguna, peretasan protokol yang diterapkan di Ethereum, dan meningkatnya persaingan dari protokol lain yang lebih skalabel seperti Solana dan Tron.