Direktur Stable Token Commission: Wyoming Harus Menggunakan Blockchain untuk Keuangan Negara
Direktur eksekutif Komisi Stable Token Wyoming, Anthony Apollo, mengatakan bahwa peluncuran stablecoin yang didukung penuh dan sesuai regulasi bisa menjadi langkah awal bagi Kantor Bendahara Negara untuk beroperasi menggunakan teknologi blockchain.
"Saya sangat percaya demikian. Saya pikir transparansi dalam pengeluaran pemerintah itu penting," ujar Apollo kepada Cointelegraph, sejalan dengan gagasan Elon Musk yang mendorong agar Departemen Keuangan AS menggunakan blockchain.
Apollo menyoroti bahwa platform digital WyOpen yang sudah ada menunjukkan kesiapan Wyoming dalam menerapkan transparansi keuangan.
"Saya pikir ini adalah langkah awal yang bagus. Tapi, memiliki ekosistem yang bisa ditelusuri secara real-time jauh lebih baik," katanya.
"Harusnya ada ekspektasi bahwa dana dari pembayar pajak bisa dengan mudah diakses oleh warga yang menyumbangkan uang mereka. Saya tidak berbicara atas nama pejabat atau lembaga lain, tapi secara pribadi, saya yakin pendekatan ini akan sangat diterima di Wyoming."
Apollo juga mengungkapkan bahwa stable token ini kemungkinan akan mulai diuji dalam enam minggu ke depan dan resmi diluncurkan pada kuartal berikutnya.
Wyoming, Pusat Inovasi Blockchain
Wyoming dikenal sebagai salah satu negara bagian yang paling progresif dalam mengadopsi teknologi blockchain. Negara bagian ini merupakan rumah bagi Custodia Bank milik Caitlin Long, pendiri Cardano Charles Hoskinson, serta Senator Cynthia Lummis yang mendukung RUU cadangan Bitcoin.
Hingga kini, legislator Wyoming telah mengesahkan 30 undang-undang yang mendukung blockchain dan cryptocurrency, termasuk regulasi khusus untuk organisasi otonom terdesentralisasi (DAO). Selain itu, Gubernur Wyoming, Mark Gordon, juga menjabat sebagai ketua Komisi Stable Token.
Sui dan Avalanche Jadi Kandidat Utama
Stable token Wyoming kemungkinan akan dibangun di atas blockchain Avalanche atau Sui. Pada pertemuan publik tanggal 14 Februari, beberapa vendor telah masuk dalam daftar pendek untuk mengembangkan proyek ini.
Ava Labs (Avalanche) dan Mysten Labs (Sui) telah dipanggil untuk wawancara lisan minggu ini. Sementara itu, Bridge Ventures, LayerZero Labs, dan Fireblocks juga masuk dalam daftar untuk kategori "pengembangan dan dukungan token." Untuk distribusi token, Ava Labs, Fireblocks, dan Blockchain.com juga dipertimbangkan. Meski begitu, rencananya stable token ini akan mendukung berbagai blockchain (multichain) di masa depan.
Namun, proses pemilihan blockchain ini memicu kontroversi. Dari 25 blockchain yang disaring oleh kelompok kerja, hanya sembilan yang memenuhi kriteria, dengan Solana dan Avalanche sebagai kandidat teratas. Sayangnya, Cardano tidak lolos seleksi, yang kemudian memicu kritik dari pendirinya, Charles Hoskinson. Dalam opininya di CoinDesk, ia mempertanyakan transparansi proses seleksi ini.
"Kami selalu mengedepankan transparansi dalam setiap langkah," kata Apollo menanggapi kritik tersebut. "Saat itu, Cardano tidak memenuhi persyaratan yang kami tetapkan, terutama dalam hal fitur pembekuan dan penyitaan aset."
Setelah keputusan ini, Hoskinson mendirikan Wyoming Integrity Political Action Committee pada akhir Januari untuk mengadvokasi transparansi dalam proses pengadaan negara bagian.
"Biasanya, hal ini bisa diajukan untuk banding jika ada indikasi kesalahan dalam proses pengadaan. Tapi sekarang, jendela itu sudah tertutup," kata Hoskinson dalam laporan Wyoming Tribune Eagle. "Sekarang, uang pajak dari warga Wyoming malah akan mengalir ke California, New York, Singapura, dan tempat lain, tanpa ada perusahaan Wyoming yang terlibat."
Namun, Apollo tidak merasa khawatir dengan tekanan politik. Ia menyebut bahwa usulan amandemen untuk membubarkan Komisi Stable Token bahkan tidak mendapatkan cukup dukungan di Senat.
"Amandemen itu bahkan tidak sampai ke tahap pemungutan suara. Itu ditarik sebelum dibahas lebih lanjut. Jadi, kalau ada anggapan bahwa uang bisa mempengaruhi keputusan, Wyoming membuktikan bahwa legislatifnya tidak bisa dibeli," ujarnya.
Stable Token Bisa Menghasilkan Imbal Hasil
Tiga perusahaan telah masuk dalam daftar pendek untuk mengelola cadangan stable token: Securitize, Franklin Advisors, dan The Northern Trust Company. Selain itu, tiga dari empat firma akuntansi terbesar di dunia juga dipertimbangkan untuk memastikan kontrol internal yang ketat.
Apollo menjelaskan bahwa stable token ini harus didukung sepenuhnya oleh aset seperti obligasi Treasury AS, uang tunai, dan perjanjian pembelian kembali, serta memiliki kapitalisasi sebesar 102% untuk mengurangi risiko depegging. Selain itu, komisi juga sedang meneliti kemungkinan agar stable token ini bisa menghasilkan imbal hasil bagi pemegangnya.
"Saat kami mengumpulkan bunga dari aset yang kami pegang, ada kemungkinan sebagian dari bunga tersebut bisa diberikan kepada pemegang stable token Wyoming," katanya.
Untuk meningkatkan privasi tanpa melanggar regulasi, komisi juga mempertimbangkan penggunaan teknologi zero-knowledge proof. Ini karena banyak perusahaan enggan menggunakan blockchain yang sepenuhnya transparan, karena bisa memberikan informasi tentang aktivitas bisnis mereka kepada pesaing. Oleh karena itu, blockchain yang dipilih juga harus mampu menggunakan subnet atau layer 2 untuk memungkinkan onboarding yang lebih tertutup serta menjaga privasi transaksi tertentu.
Jadwal Peluncuran Stable Token Wyoming
Hasil wawancara dengan vendor akan dipresentasikan pada pertemuan berikutnya pada 27 Februari, dan kemungkinan besar beberapa vendor akan dipilih untuk mengembangkan proyek ini. Apollo optimis bahwa pengujian bisa segera dimulai, karena vendor yang dipilih sudah memiliki solusi stablecoin yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Wyoming.
"Setelah proses seleksi vendor selesai di akhir bulan ini dan kontrak ditandatangani, harapannya kami bisa segera meluncurkan stable token Wyoming di testnet pada akhir Maret," katanya.
Namun, untuk peluncuran versi final yang sesuai regulasi dan siap digunakan secara global, diperlukan beberapa bulan tambahan. Blockchain.com telah dipilih sebagai platform pertama yang akan mencatatkan token ini.
"Kemungkinan, stable token Wyoming akan sepenuhnya tersedia dan bisa digunakan dalam ekosistem DeFi pada akhir kuartal kedua, setelah seluruh proses kepatuhan kami selesaikan," jelasnya.
Regulasi Stablecoin di Tingkat Federal
Di tingkat federal, Senator Bill Hagerty telah mengajukan GENIUS Act pada 5 Februari untuk menciptakan regulasi yang jelas bagi stablecoin. Apollo mengatakan bahwa komisi telah berdiskusi dengan para penyusun undang-undang tersebut dan secara umum mendukung inisiatif ini.
"Kami masih belum tahu bagaimana posisi Wyoming sebagai penerbit stablecoin dalam regulasi ini," katanya. "Namun, kami sudah berbicara dengan berbagai pihak yang terlibat dalam penyusunannya. Kami ingin memastikan bahwa kami memiliki suara dalam proses ini. Saya pikir ini adalah langkah positif untuk segera menetapkan regulasi dalam industri crypto."