
Do Kwon Akan Diadili di AS pada Januari 2026
Pendiri Terraform Labs, Do Kwon, akan menghadapi sidang pengadilan di Amerika Serikat pada 26 Januari 2026. Kasus ini terkait dengan tuduhan penipuan kriminal yang menyebabkan keruntuhan stablecoin TerraUSD senilai $40 miliar pada tahun 2022.
Jadwal sidang ini ditetapkan oleh Hakim Distrik AS Paul Engelmayer pada Rabu (08/01/2025), setelah pengacara pembela Kwon meminta waktu setidaknya satu tahun untuk mempersiapkan kasus tersebut, dengan pertimbangan masalah hukum tambahan yang dihadapi Kwon di luar AS.
Hakim Engelmayer mencatat bahwa penetapan tanggal dimulainya persidangan setelah sidang awal dengan jeda hingga satu tahun merupakan hal yang "belum pernah terjadi sebelumnya" selama masa jabatannya. Tapi ia mengabulkan mosi tersebut dengan pertimbangan volume bukti yang luar biasa banyak, sehingga membutuhkan banyak waktu untuk diselidiki. Jaksa juga tidak keberatan dengan hal tersebut.
Jumlah bukti tersebut melibatkan enam terabyte data, termasuk perangkat elektronik, akun media sosial, dan dokumen nonpublik yang sebagian besar memerlukan penerjemahan dan dekripsi. Bukti-bukti ini termasuk data yang dikumpulkan dari Kwon saat berada di penjara Montenegro, seperti empat perangkat ponsel.
Jaksa menyebutkan bahwa beberapa data mungkin dikumpulkan tanpa surat perintah dan beberapa kunci kripto yang relevan dilaporkan hilang.
Kwon menghadapi sembilan dakwaan, termasuk penipuan sekuritas, wire fraud, penipuan komoditas, dan konspirasi pencucian uang. Jaksa menuduh Kwon menipu investor dengan klaim palsu tentang stabilitas algoritmik TerraUSD dan memanipulasi pasar.
Sidang ini diperkirakan akan berlangsung selama empat hingga delapan minggu, di mana jaksa membutuhkan waktu sekitar empat minggu untuk menyampaikan kasus mereka.
Keruntuhan Terraform Labs pada Mei 2022 menyebabkan ketidakstabilan yang meluas di pasar kripto, termasuk kontribusi pada jatuhnya FTX. Terraform Labs juga menghadapi kasus perdata dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), yang pada 2023 memerintahkan perusahaan membayar penalti sebesar $4,5 miliar.
Kwon diekstradisi ke AS pada malam tahun baru, setelah ditangkap di Montenegro pada Maret 2023 saat mencoba naik pesawat dengan menggunakan paspor palsu. Sebelumnya, ia terlibat dalam perdebatan ekstradisi selama 18 bulan antara AS dan Korea Selatan, negara asalnya.
Kwon kini ditahan tanpa jaminan setelah hampir dua tahun berada dalam tahanan Montenegro.