
Donald Trump Tunjuk Howard Lutnick Sebagai Menteri Perdagangan, Siapa Dia?
Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, dikabarkan telah menunjuk Howard Lutnick, CEO Cantor Fitzgerald, sebagai Menteri Perdagangan (Secretary of Commerce) dalam kabinetnya. Kabar ini muncul dari laporan pers pada 19 November, yang menyebutkan bahwa Lutnick adalah pilihan utama untuk posisi strategis ini, berkat perannya sebagai salah satu pemimpin tim transisi Trump dan rekam jejaknya di dunia bisnis serta teknologi keuangan.
Sebagai Menteri Perdagangan, Lutnick akan bertanggung jawab untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis domestik dan internasional dengan menciptakan kebijakan yang mendukung inovasi dan investasi, dan memastikan perusahaan AS memiliki akses yang adil dan kompetitif di pasar global.
Posisi ini juga menjadikan Lutnick sebagai salah satu penasihat terdekat presiden, dengan peran penting dalam membentuk kebijakan ekonomi dan perdagangan nasional.
Siapa Howard Lutnick?
Howard Lutnick adalah CEO Cantor Fitzgerald, sebuah perusahaan jasa keuangan terkemuka. Ia dikenal sebagai pendukung teknologi baru, termasuk aset kripto dan blockchain. Lutnick telah menarik perhatian di dunia kripto karena hubungannya dengan penerbit stablecoin Tether (USDT) dan pernyataannya di masa lalu tentang Bitcoin.
Cantor Fitzgerald adalah firma jasa keuangan Wall Street yang telah mengelola portofolio Treasury AS Tether sejak 2021 dan portofolio obligasinya sejak 2023.
Lutnick beberapa kali secara terbuka menyatakan keyakinannya terhadap kesehatan keuangan Tether. Ia juga merupakan "penggemar berat" Bitcoin, meskipun perspektifnya tentang hal itu mungkin unik. Pada bulan Januari, dia mengatakan bawa ETF BTC spot adalah cara bagi warga Amerika untuk membeli Bitcoin, meski menyebut Bitcoin "bukanlah hal yang khas Amerika."
Namun, pada bulan September, Lutnick mengatakan kepada Fox News bahwa Bitcoin adalah komoditas. Ia juga mengkritik regulator AS, dengan mengatakan: "Jujur saja: mereka bahkan tidak tahu cara menangani kripto dan digital sama sekali, dan mereka benar-benar tidak paham; mereka masih belum mengerti betapa pentingnya untuk melakukannya dengan benar."