Doodles Luncurkan Token DOOD di Solana, Tawarkan Airdrop untuk Pemilik NFT
Proyek NFT Doodles resmi meluncurkan token ekosistem terbarunya, DOOD, pada hari Jumat (9/5) di jaringan Solana. Peluncuran ini disertai program airdrop yang mengalokasikan 30% pasokan token kepada para pemilik NFT Doodles, serta 13% untuk komunitas Web3 lainnya.
Langkah ini menjadi peluncuran besar pertama sejak pergantian posisi CEO pada Januari lalu, di mana Scott Martin alias Burnt Toast mengambil alih kepemimpinan. Martin, yang juga merupakan seniman di balik brand Doodles, menyatakan peluncuran DOOD menandai era baru yang lebih berani dan meninggalkan pendekatan korporat yang dinilai "eksploitatif".
“DOOD adalah jawaban kami atas ketegangan antara membangun brand Web3 dan menjangkau khalayak luas,” kata Martin. “Kami percaya bisa membangun sesuatu yang dihargai komunitas Web3, sekaligus relevan secara budaya bagi mereka yang belum pernah menggunakan dompet kripto.”
Bersamaan dengan peluncuran token, Doodles juga memperkenalkan DreamNet, sebuah platform cerita terdesentralisasi yang didukung kecerdasan buatan. Melalui DreamNet, anggota komunitas bisa menciptakan dunia dan karakter dalam “semesta bersama yang terus berkembang”. Jika karya mereka digunakan dalam media lain, para kreator akan menerima imbalan dalam bentuk token DOOD.
Martin menyebutkan bahwa DOOD akan memiliki berbagai fungsi tambahan di masa depan. “Kami sengaja merancang peluncuran secara bertahap, tetapi yang pasti DOOD akan menjadi pusat dari pertumbuhan brand kami,” ujarnya, sambil menyinggung rencana integrasi token ke dalam dunia game sebagai sarana membangun budaya dan menjangkau masyarakat umum.
Meski Doodles awalnya diluncurkan sebagai koleksi NFT di jaringan Ethereum, token DOOD hadir di jaringan Solana karena kecepatan dan aksesibilitas yang lebih baik. “Doodles bersifat chain-agnostic. Kami membangun di mana pun yang paling masuk akal,” tambah Martin.
Dengan peluncuran DOOD, Doodles bergabung dengan daftar proyek NFT Ethereum lain yang telah merilis token, seperti Pudgy Penguins (PENGU) dan Azuki (ANIME). Namun, kedua token tersebut kini telah turun masing-masing 78% dan 88% dari harga tertingginya.
Saat ini, DOOD diperdagangkan di bursa seperti Bybit dan KuCoin dengan harga sekitar $0,007, turun sekitar 12% pada hari pertama perdagangan menurut data dari CoinGecko. Fluktuasi harga tajam ini umum terjadi pada token baru yang masih dalam fase awal adopsi pasar.
Menanggapi kemungkinan penurunan harga yang signifikan, Martin menegaskan bahwa peluncuran DOOD bukan untuk mengikuti tren. “Kami meluncurkan DOOD karena percaya pada pembangunan nilai jangka panjang yang nyata bagi komunitas,” ujarnya. “Yang paling penting, DOOD adalah inti dari brand kami di setiap aspek.”
Ingin tahu lebih lanjut tentang perkembangan token ini?