
Dua Tahun Tidak Aktif, Wallet Tesla Pindahkan Seluruh Simpanan Bitcoinnya
Tesla, produsen kendaraan listrik milik Elon Musk telah mentransfer hampir semua simpanan Bitcoinnya ke beberapa unknown wallet. Menurut data dari Arkham Intelligence, wallet kripto yang diberi label milik Tesla memindahkan hampir 11.500 Bitcoin yang bernilai lebih dari $765 juta (Rp11,8 triliun) pada tanggal 15 Oktober melalui 26 transaksi, yang dimulai dengan transfer uji coba.
Transfer uji coba pertama dilakukan pada tanggal 16 Oktober Pukul 03.41 WIB. Sebelum serangkaian transfer ini, wallet Bitcoin Tesla tidak aktif sejak 17 Juni 2022. Sekarang, wallet tersebut hanya menyimpan Bitcoin senilai $6,74 (Rp104.000).
Tidak ada tanda-tanda bahwa Bitcoin telah dikirim ke bursa kripto, dan Tesla belum mengungkapkan kepada publik rencana apa pun untuk melepas kriptonya.
Rincian tentang transfer Bitcoin ini mungkin akan diungkapkan ketika perusahaan tersebut membagikan laporan keuangan kuartal ketiganya setelah penutupan pasar pada tanggal 23 Oktober mendatang.
Tidak jelas apakah Tesla masih mengendalikan 11.500 Bitcoin miliknya, yang menjadikannya pemegang Bitcoin terbesar keempat di antara perusahaan publik, setelah MicroStrategy, Marathon Digital dan Riot Platforms.
Tesla pertama kali membeli Bitcoin pada bulan Februari 2021, dengan jumlah pembelian sebesar $1,5 miliar. Bulan berikutnya, perusahaan ini melepas 4.320 BTC, diikuti dengan penjualan 29.160 BTC pada tahun 2022
CEO Tesla, Elon Musk sempat menerima Bitcoin sebagai pembayaran untuk kendaraan listriknya pada Maret 2021, tetapi ia membatalkan keputusan tersebut beberapa minggu kemudian.
Sementara itu, perusahaan manufaktur pesawat ruang angkasa Musk, SpaceX, masih memegang 8.285 Bitcoin senilai lebih dari $553 juta, yang menjadikannya perusahaan swasta pemegang Bitcoin terbesar ketujuh.