
Ethereum Mengalami Inflasi di Tengah Sentimen Negatif terhadap Rollup Layer 2
Ethereum kembali memasuki fase inflasioner dengan peningkatan pasokan bersih sebesar 4.092 ETH sejak 15 Januari 2025. Fenomena ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya sentimen negatif terhadap solusi rollup Layer 2 seperti Arbitrum dan Optimism, yang sebelumnya diharapkan dapat mengurangi biaya transaksi serta meningkatkan efisiensi jaringan.
Ethereum Berubah dari Deflasi ke Inflasi
Menurut data dari ultrasound.money, total pasokan Ethereum kini mencapai 120.459.412 ETH, dengan tingkat inflasi tahunan sebesar 0,20%. Perubahan ini cukup signifikan mengingat Ethereum sempat mengalami deflasi dalam beberapa periode sebelumnya, di mana pasokan bersihnya mengalami penurunan akibat mekanisme pembakaran ETH melalui EIP-1559.
Penyebab utama dari perubahan ini adalah penurunan aktivitas transaksi on-chain yang berimbas pada berkurangnya jumlah ETH yang dibakar. Dengan lebih sedikit transaksi yang dilakukan di jaringan utama Ethereum, mekanisme deflasi yang selama ini berlaku menjadi kurang efektif, menyebabkan peningkatan bersih dalam pasokan ETH.
Kontroversi Seputar Rollup Layer 2
Di saat yang bersamaan, solusi rollup Layer 2 yang dirancang untuk meningkatkan skalabilitas Ethereum kini menghadapi kritik keras dari komunitas kripto. Arbitrum dan Optimism, dua di antara proyek Layer 2 terpopuler, dikritik karena aspek sentralisasi serta potensi risiko keamanan yang masih menjadi perhatian utama.
Beberapa anggota komunitas menyoroti bahwa rollup saat ini masih sangat bergantung pada validator terpusat, sehingga menciptakan potensi kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh aktor jahat. Kritik lainnya berkaitan dengan ketidakjelasan jangka panjang mengenai efektivitas Layer 2 dalam mengatasi biaya transaksi yang terus berfluktuasi.
Dampak terhadap Ekosistem Ethereum
Kombinasi antara meningkatnya pasokan Ethereum dan ketidakpastian mengenai keberlanjutan solusi rollup menimbulkan kekhawatiran bagi investor dan pengguna jaringan. Jika tren inflasi Ethereum terus berlanjut, bisa jadi harga ETH akan terpengaruh secara negatif, terutama jika tingkat adopsi transaksi tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam waktu dekat.
Di sisi lain, pengembang Ethereum terus mencari cara untuk memastikan keberlanjutan dan keamanan jaringan. Pembaruan jaringan yang akan datang serta peningkatan efisiensi protokol Layer 2 mungkin akan menjadi faktor penentu dalam membalikkan tren inflasi ini.