Farm Frens Akui Kesalahan dalam Airdrop Token FREN
Game Telegram Farm Frens mengalami berbagai kendala teknis dalam acara Token Generation Event (TGE) token FREN, yang membuat banyak pamainnya kecewa. Masalah tersebut mencakup kesalahan dalam alokasi token, proses klaim, staking, serta mekanisme baru bernama Frensurance, yang mengenakan pajak pada transfer airdrop.
Farm Frens telah mengakui kesalahan tersebut, dan tengah berupaya memulihkan kepercayaan para pemain dan investor dengan sejumlah langkah perbaikan.
“Kami gagal,” tulis tim Farm Frens dalam unggahan di X (sebelumnya Twitter). “Kami tahu banyak dari kalian menantikan TGE ini, dan kami mengecewakan kalian.”
Pendiri proyek yang menggunakan nama samaran Kaizen menjelaskan detail kesalahan yang terjadi, dengan perhatian khusus pada masalah klaim token. Ia mengakui bahwa beberapa pengguna tidak dapat menerima alokasi mereka akibat kendala tersebut.
“Tim kami berpikir bahwa menyubsidi gas fee untuk semua klaim airdrop adalah ide yang baik,” tulisnya. “Kami telah melakukan uji coba yang berhasil di local node, tetapi tidak memperhitungkan bahwa kecepatan di mainnet akan jauh lebih lambat dibandingkan pengujian kami.”
Setelah peluncuran, tim Farm Frens menyadari banyak pengguna mengalami kesalahan klaim, sehingga mereka harus membatasi prosesnya. Akibatnya, beberapa pengguna berhasil mengklaim token mereka, sementara yang lain gagal.
Sekarang, tim Farm Frens mengklaim bahwa masalah ini, serta bug yang menyebabkan saldo token tidak muncul setelah klaim, telah diperbaiki. Tim juga menyediakan formulir kontak bagi pengguna yang masih mengalami kendala dalam klaim token FREN mereka.
“Kami sangat meminta maaf atas semua masalah teknis yang dihadapi pengguna saat klaim,” ujar Kaizen. Ia juga menepis spekulasi dari beberapa komunitas yang menganggap kesalahan ini disengaja. “Saya bisa memastikan bahwa ini bukan kesalahan yang dibuat dengan sengaja,” tambahnya.
Penundaan Peluncuran dan Pergeseran Rencana Proyek
Awalnya, Farm Frens berencana meluncurkan tokennya di jaringan Base pada Januari. Namun, proyek ini menunda peluncuran setelah Telegram mengumumkan kesepakatan eksklusivitas dengan The Open Network (TON) untuk integrasi kripto. Kebijakan tersebut mewajibkan semua game atau aplikasi mini di Telegram untuk beralih ke TON atau menghapus fitur berbasis blockchain mereka.
Sebagai respons atas perubahan kebijakan tersebut, Farm Frens merevisi roadmap mereka dengan rencana untuk menciptakan dompet mandiri serta berekspansi ke platform lain, termasuk aplikasi perpesanan Line, yang populer di Jepang. Farm Frens menargetkan peluncuran musim baru konten dalam game ketika resmi hadir di Line pada kuartal kedua tahun ini.
Sementara itu, token FREN mengalami penurunan 9% dalam 24 jam terakhir dan saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar $1,5 juta.