
FBI Keluarkan Peringatan Terkait Scam Bursa Kripto
Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) telah mengeluarkan peringatan terkait scammer yang menyamar sebagai bursa kripto dalam upaya mencuri dana korban.
Menurut peringatan yang dirilis pada hari Kamis (01/08), scam dimulai dengan menghubungi korban yang dituju, biasanya melalui panggilan telepon atau pesan yang tidak diminta, dengan berpura-pura menjadi karyawan di bursa kripto.
Setelah berhasil menjangkau korban, penipu kemudian akan berbohong kepada targetnya bahwa ada seseorang yang mencoba membobol atau membahayakan akunnya.
Lebih lanjut, para scammer akan menipu korban dengan memberi tahu mereka bahwa mereka harus menjaga keamanan akun mereka dengan memberikan informasi log-in, mengklik tautan, dan/atau memberikan informasi identifikasi.
Dengan menggunakan informasi ini, penipu kripto dapat mengakses akun korban dan mencuri aset digitalnya.
Oleh karena itu, FBI mengingatkan semua calon target scam untuk menghindari mengklik tautan, mengunduh lampiran, membuka lampiran atau menjawab panggilan yang dilakukan oleh tersangka penipu.
"Jika Anda menerima panggilan atau pesan yang menunjukkan adanya masalah atau peretasan akun, jangan menanggapinya, meskipun pesan tersebut tampak resmi dan menunjukkan bahwa Anda harus segera bertindak," demikian bunyi peringatan tersebut.
Untuk modus dengan menggunakan telepon, FBI menyarankan untuk segera menutup telepon.
"Hubungi nomor telepon resmi bursa kripto untuk memverifikasi apakah ada masalah," kata badan federal tersebut. "Jangan gunakan nomor telepon yang diberikan penelepon."
FBI sebelumnya telah mengeluarkan peringatan tentang peretas kripto yang disponsori negara Korea Utara, Lazarus Group, yang telah mengumpulkan aset digital curian senilai miliaran dolar selama bertahun-tahun.
Yang paling menonjol, Lazarus Group ditemukan berada di balik peretasan Alphapo senilai $60 juta, pencurian Coinspaid senilai $37 juta, dan pencurian Atomic Wallet senilai $100 juta – yang semuanya terjadi pada bulan Juni 2023.