FBI Peringatkan ‘Firma Hukum Fiktif’ yang Menipu Korban Scam Kripto
Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) mengeluarkan peringatan publik bagi korban penipuan kripto yang sedang mencari bantuan hukum untuk memulihkan dana mereka.
Dalam pengumuman pada Rabu, FBI menyebut bahwa firma hukum fiktif kini menargetkan individu yang sebelumnya sudah menjadi korban penipuan kripto, sehingga berisiko kehilangan lebih banyak aset dan data pribadi. Menurut FBI, modus ini membuat korban menghadapi potensi pencurian informasi pribadi serta dana tambahan.
Peringatan ini merupakan pembaruan dari peringatan serupa pada Agustus 2023 dan Juni 2024. FBI mengimbau masyarakat untuk tidak menerima tawaran bantuan dari pihak yang mengaku sebagai “firma hukum pemulihan kripto” atau firma hukum yang meminta pembayaran dalam bentuk kripto atau kartu hadiah prabayar.
“Waspadai firma hukum yang menghubungi Anda secara tiba-tiba, terutama jika Anda belum pernah melaporkan kejahatan tersebut kepada pihak penegak hukum atau lembaga perlindungan sipil,” tulis FBI.
Menurut data perusahaan keamanan blockchain CertiK, total kerugian akibat peretasan, eksploitasi, dan penipuan kripto pada paruh pertama 2025 mencapai $2,5 miliar. Meski beberapa bursa atau perusahaan mampu memulihkan dana pengguna, sebagian besar korban harus mencari solusi sendiri.
Sebagai salah satu lembaga penegak hukum utama di AS, FBI kerap memimpin kasus yang melibatkan penipuan, perampasan aset, dan kejahatan kripto. Menurut Menteri Keuangan AS Scott Bessent, aset digital yang berhasil disita akan dialokasikan ke cadangan kripto atau Bitcoin nasional setelah korban mendapat kompensasi.
Pada April 2025, FBI Dallas menyita $2,4 juta BTC yang diduga terkait anggota kelompok peretas. Pejabat federal kemudian mengajukan gugatan pada Juli untuk mengklaim dana tersebut.
Beberapa kejahatan yang lebih mengkhawatirkan bagi pemilik kripto adalah penculikan terhadap korban atau keluarganya demi mencuri aset digital atau meminta tebusan. Pendiri SatoshiLabs, Alena Vranova, memperkirakan setidaknya ada satu pengguna Bitcoin di dunia yang menjadi target penculikan setiap minggunya.