Fotografer Fine Art Cetak Karyanya Jadi NFT untuk Melawan Perubahan Iklim
Tiga fotografer fine art terkenal terjun ke blockchain untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan mendanai upaya melawan perubahan iklim. Mereka telah bekerja sama dengan platform fotografi NFT Eropa, Rhapsody Curated untuk mencetak karya mereka menjadi NFT.
Ketiga fotografer tersebut adalah Yann Arthus-Bertrand, Nicolas Henry, dan Namsa Leuba.
Arthus-Bertrand adalah seorang fotografer, pembuat film, dan pencinta lingkungan Prancis yang terkenal karena koleksi foto udaranya: Earth From Above.
Nicolas Henry menggabungkan fotografi, patung, dan seni pertunjukan untuk menciptakan lingkungan imersif yang mengeksplorasi tema-tema seperti ingatan, nostalgia, dan berlalunya waktu. Sementara Namsa Leuba adalah seorang fotografer Swiss-Guinea yang karya seninya mengeksplorasi dampak pandangan Barat terhadap identitas Afrika. Karyanya telah digunakan oleh banyak merek terkenal seperti Dior, Christian Lacroix, dan Nike.
Ketiga seniman tersebut dipertemukan oleh Kepala Rhapsody, Pierre-Elie de Pibrac. Bersama-sama mereka membuat koleksi foto di blockchain Ethereum yang mencerminkan keadaan lingkungan saat ini.
NFT foto-foto tersebut mulai dijual pada 4 Mei, harganya berkisar dari 2-8 ETH.
Lebih dari 50% hasil penjualan akan disumbangkan ke Photoclimat, sebuah badan amal Prancis yang misinya meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim melalui fotografi.
“Sulit untuk menyiarkan pesan (lingkungan kami). Tetapi dengan NFT, kami dapat menyiarkan pesan ini ke lebih banyak orang," kata de Pibrac dikutip dari Decrypt.