Rusia Perkenalkan Sistem Pembayaran Digital yang Tidak Bisa Diintervensi
Rusia memperkenalkan sistem pembayaran unrestricted, yang tidak bisa diganggu gugat oleh pihak mana pun.
Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov mengatakan bahwa sistem pembayaran ini akan menggunakan mata uang digital, dan dapat digunakan untuk transaksi lintas batas. Dia menjelaskan, tidak ada negara ketiga yang dapat mengintervensi dan membekukannya.
“Kami meluncurkan sistem pembayaran alternatif berbasis teknologi modern (digital financial assets, digital currency),” kata Siluanov, dikutip kantor berita Tass.
“Ini adalah sistem pembayaran yang tidak terikat oleh batasan. Dua pihak mencapai kesepakatan, melakukan pembayaran pelunasan, dan tidak ada negara lain yang bisa turun tangan dan membekukan pembayaran semacam itu,” tambahnya.
Siluanov mengatakan bahwa sistem pembayaran ini masih tahap awal diskusi, tapi yang pasti, mereka akan menggunakan rubel digital, yuan digital, dan mata uang serupa lainnya.
Menteri Keuangan Rusia juga mengungkapkan bahwa rubel Rusia dan yuan Tiongkok telah menggantikan dolar AS dalam transaksi bersama antara kedua negara.
Setelah AS dan Uni Eropa memberlakukan sanksi ekonomi kuat terhadap Rusia karena invasi ke Ukraina, Rusia telah menggandakan upaya untuk mengurangi ketergantungannya pada dolar AS.
Sebuah laporan yang diterbitkan oleh US Congressional Research Service pada Juli 2021 merinci bahwa pemerintah Rusia telah mengerjakan mata uang digital nasional untuk mengurangi ketergantungan USD setidaknya sejak 2014. Mereka juga menilai bahwa peluncuran rubel digital akan semakin mengurangi ketergantungan Rusia pada infrastruktur pembayaran Barat.
Di bawah sanksi, AS dan sekutunya telah menyita lebih dari $300 miliar aset bank sentral Rusia.