
Google Berencana Investasi $75 Miliar dalam Kecerdasan Buatan pada 2025
Raksasa teknologi Google mengumumkan rencana investasi besar dalam kecerdasan buatan (AI) dengan alokasi dana sebesar $75 miliar pada tahun 2025. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat inovasi dan memperkuat bisnis inti perusahaan dalam persaingan global di sektor AI.
Investasi untuk Infrastruktur AI
CEO Google, Sundar Pichai, menegaskan bahwa investasi besar ini akan difokuskan pada pengembangan infrastruktur AI guna mempertahankan posisi perusahaan sebagai pemimpin dalam industri teknologi. Meskipun Google tidak mengungkapkan secara spesifik berapa besar dana yang akan dialokasikan untuk AI, diperkirakan sebagian besar dari belanja modal ini akan digunakan untuk memperluas jaringan pusat data dan meningkatkan kemampuan AI mereka.
Kompetitor utama Google, seperti Meta, juga mengumumkan peningkatan pengeluaran yang signifikan untuk AI. Meta, misalnya, berencana menginvestasikan $65 miliar dalam proyek AI mereka, menandakan persaingan ketat dalam dominasi teknologi ini.
Kinerja Keuangan Google dan Dampaknya
AI telah menjadi salah satu pilar utama pendapatan Google dalam beberapa tahun terakhir. Laporan terbaru menunjukkan bahwa pendapatan perusahaan meningkat 12% secara tahunan menjadi $96,5 miliar. Divisi Google Cloud juga mencatat pertumbuhan yang kuat, dengan kenaikan pendapatan 10% menjadi $12 miliar dalam periode yang sama, didukung oleh infrastruktur AI dan produk AI generatif.
Namun, total pendapatan Alphabet, perusahaan induk Google, tidak mencapai ekspektasi analis yang memperkirakan angka $96,7 miliar. Akibatnya, harga saham Alphabet mengalami penurunan lebih dari 7% dalam perdagangan setelah jam kerja.
Dalam panggilan investor pada 4 Februari, Pichai menanggapi kekhawatiran terkait pesaing baru dalam industri AI, termasuk model berbasis di Tiongkok seperti DeepSeek. Model ini mengejutkan pasar global pada akhir Januari setelah berhasil menciptakan pesaing bagi perusahaan AI Amerika seperti OpenAI dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Meski demikian, Pichai tetap optimis bahwa teknologi Google masih berada di garis depan. “Model Gemini 2.0 Flash kami adalah beberapa model paling efisien di dunia saat ini,” ujar Pichai, menegaskan keunggulan Google dalam pengembangan AI canggih.
DeepSeek mengklaim telah berhasil mengembangkan model AI dengan anggaran di bawah $6 juta menggunakan perangkat keras yang lebih sederhana dibandingkan dengan produk Nvidia yang digunakan oleh perusahaan besar lainnya. Hal ini menimbulkan tantangan baru bagi raksasa teknologi seperti Google dan OpenAI dalam persaingan di industri AI global.