
Hakim AS Izinkan Sebagian Gugatan SEC Terhadap Binance dan CZ Dilanjutkan
Hakim federal di Amerika Serikat telah memutuskan untuk membolehkan sebagian besar gugatan yang diajukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS terhadap Binance dan pendirinya, Changpeng "CZ" Zhao untuk dilanjutkan. Keputusan ini merupakan pukulan telak bagi Binance, yang selama ini bersikukuh bahwa mereka tidak melanggar hukum sekuritas AS.
Menurut pengajuan pengadilan oleh Hakim Amy Berman Jackson pada tanggal 28 Juni, tuduhan yang akan dilanjutkan adalah terkait program staking Binance, penjualan token BNB setelah penawaran koin perdana, dan pelanggaran anti-penipuan.
Pengadilan juga menguatkan pendapat SEC bahwa mantan CEO Binance Changpeng “CZ” Zhao bertindak sebagai “orang yang mengendalikan” bursa dan bahwa Binance berkewajiban untuk mendaftar berdasarkan Undang-Undang Bursa di AS
Hakim Tidak Klaim Penjualan Sekuritas BNB di Pasar Sekunder
Pada saat yang sama, hakim juga memberikan kemenangan sebagian bagi Binance.
Hakim Jackson memutuskan bahwa penjualan BNB dan dan stablecoin Binance USD (BUSD) di pasar sekunder bukanlah sekuritas, seperti yang dituduhkan oleh SEC.
Dalam keputusannya, hakim merujuk pada putusan Hakim Analisa Torres dalam kasus SEC terhadap Ripple. Dinyatakan bahwa penentuan apakah penjualan di pasar sekunder merupakan penjualan kontrak investasi bergantung pada keseluruhan keadaan dan realitas ekonomi dari setiap transaksi tertentu.
Putusan pengadilan ini mengejutkan pengacara keuangan Scott Johnsson, yang menggambarkannya sebagai kemunduran signifikan bagi regulator sekuritas.
Reporter Fox Business, Eleanor Terrett, mengantisipasi bahwa pengacara yang mewakili Coinbase, Kraken, dan Consensys akan memanfaatkan pendapat ini untuk memperkuat posisi mereka dalam litigasi masing-masing.
Selain itu, Hakim Jackson juga menolak klaim SEC mengenai fitur pendapatan pasif Binance, “Simple Earn.” Sidang pengadilan telah dijadwalkan pada 9 Juli untuk membahas masalah ini lebih lanjut.
SEC, yang dipimpin oleh Gary Gensler, mengajukan gugatan terhadap Binance pada bulan Juni 2023, dengan tuduhan bahwa bursa tersebut telah menawarkan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar dan beroperasi secara ilegal di Amerika Serikat.
Binance dan CZ menanggapinya dengan mengajukan mosi untuk menolak gugatan tersebut sekitar tiga bulan kemudian, dengan alasan bahwa SEC telah melampaui otoritas hukumnya.
Selain gugatan hukum, Binance juga menghadapi tantangan di bidang regulasi. Tujuh negara bagian AS, termasuk Alaska, Florida, Maine, dan North Carolina, telah mencabut atau menolak hak Binance untuk memperbarui lisensi pengiriman uangnya.
Selain itu, CZ saat ini menjalani hukuman penjara empat bulan karena melanggar undang-undang pencucian uang.
Binance Mempertahankan Posisi Sebagai Bursa Terbesar
Terlepas dari hambatan hukum ini, Binance terus mempertahankan posisinya sebagai bursa kripto terbesar di dunia, dengan lebih dari 200 juta pengguna dan mengelola aset dengan total $100 miliar.
Hanya dua tahun lalu, pada tahun 2022, Binance melaporkan basis pengguna sekitar 130 juta. Pada tahun 2023, bursa tersebut telah menambahkan 40 juta pengguna baru, sehingga jumlah menjadi 170 juta. Yang mengesankan, pada paruh pertama tahun 2024 saja, Binance mendapat tambahan hingga 30 juta pengguna baru, sehingga total penggunanya kini mencapai 200 juta.