JPMorgan: MiCA Bisa Tingkatkan Penggunaan Stablecoin Berdenominasi Euro
Peraturan Markets in Crypto-Assets (MiCA) Uni Eropa, yang mulai berlaku pada 30 Desember 2023, diperkirakan akan memperkuat penggunaan stablecoin yang dipatok dalam euro, menurut laporan riset terbaru dari JPMorgan.
Para analis yang dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou menyatakan bahwa, di bawah MiCA, hanya stablecoin yang mematuhi regulasi yang dapat digunakan sebagai pasangan perdagangan di pasar yang diatur. Hal ini mendorong bursa kripto di Uni Eropa untuk menyesuaikan penawarannya.
Sebagai hasilnya, stablecoin yang mematuhi regulasi, seperti EURC milik Circle, menunjukkan penguatan, sementara stablecoin yang tidak memenuhi syarat, seperti EURT milik Tether, menghadapi tantangan.
Stablecoin adalah jenis kripto yang dirancang untuk mempertahankan nilai yang stabil dan biasanya dipatok pada dolar AS, meskipun ada juga yang dipatok pada mata uang atau komoditas lain seperti emas.
Di bawah aturan baru MiCA, penerbit stablecoin seperti Tether diwajibkan untuk menjaga cadangan yang signifikan di bank-bank yang berbasis di Eropa dan harus memperoleh lisensi untuk melakukan perdagangan.
Laporan JPMorgan mengungkapkan bahwa perubahan regulasi ini telah mendorong Tether untuk menghentikan stablecoin EURT-nya dan mengakibatkan penghapusan USDT dari beberapa bursa yang berbasis di Uni Eropa.
Tether mengumumkan pada November 2023 bahwa mereka akan secara bertahap menghentikan stablecoin euro mereka, dengan pengguna masih dapat menukarkan token mereka hingga 12 bulan ke depan.
Meskipun menghadapi tantangan ini, JPMorgan mencatat bahwa Tether tetap menjadi "kekuatan dominan" di pasar stablecoin global, berkat penggunaannya yang luas di pasar Asia yang memiliki regulasi yang lebih longgar. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa Tether terus berkomitmen untuk mempertahankan kehadirannya di Uni Eropa, dengan investasi di penerbit stablecoin yang mematuhi MiCA, seperti Quantoz Payments.
Selain itu, pada bulan Desember 2023, Tether juga dilaporkan telah berinvestasi di penerbit stablecoin asal Eropa, StablR, yang semakin menguatkan posisinya di pasar euro.