
Kapitalisasi Pasar Token BRC-20 Turun 50 Persen Dalam 7 Hari
Token BRC-20 mengalami penurunan kapitalisasi pasar dalam beberapa hari terakhir, setelah berhasil menembus angka $1 miliar pada 8 Mei.
Menurut data Brc-20.io, kapitalisasi pasar semua token BRC-20 mengalami penurunan lebih 50% selama periode 7 hari, dari $990 juta pada 8 Mei menjadi $484 juta pada 14 Mei.
Saat ini ekosistem BRC-20 sudah memiliki 14,552 token. Namun penyumbang market cap terbesar BRC-20 adalah token ORDI, yang memiliki kapitalisasi pasar $297 juta. Pada saat penulisan, token ini diperdagangkan di harga $14.15, turun 50% dari ATH $28, yang dicapainya pada awal bulan.
Beberapa token populer lainnya yang ada di BRC-20 adalah VMPX dengan kapitalisasi pasar $25 juta, PEPE ($22 juta) dan NALS ($14,6 juta).
Apa itu BRC-20?
BRC-20 adalah standar token eksperimental yang diciptakan di jaringan ordinal Bitcoin. Penerapan, penerbitan, dan transfer token ini menggunakan artefak di entri data JSON. Standar token ini dibuat oleh pengembang yang dikenal sebagai Domo di Twitter pada 8 Maret 2023.
Nama BRC-20 mengacu pada standar ERC-20 Ethereum. Meski demikian, kedua standar memiliki perbedaan yang mencolok. Token BRC-20 tidak memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan smart contract, sedangkan ERC-20 bisa. Keterbatasan lain dari token BRC-20 dibandingkan dengan ERC-20 adalah bahwa mereka tidak dapat dibakar atau dibekukan, dan token bisa saja hilang jika ada pembaruan blockchain Bitcoin.
Selain itu, pengembang tidak dapat mengakses atau membangun sumber daya di jaringan, yang dapat mengarah pada ekosistem yang lebih mini dan adopsi yang terbatas.
Masalah lain token BRC-20 adalah pengaruhnya terhadap jaringan Bitcoin, seperti konsumsi ruang block yang tinggi dan meningkatkan kemacetan di jaringan Bitcoin. Sejak BRC-20 menjadi populer, rata-rata transaksi yang diproses di jaringan Bitcoin mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, yaitu 4.373 transaksi per blok.
BRC-20 juga dapat menyebabkan peningkatan gas fee di jaringan, sehingga biaya transfer token jadi lebih mahal.
Namun, keamanan blockchain Bitcoin adalah yang terbaik, dan mekanisme PoW-nya menyulitkan peretas untuk menembusnya. Dengan demikian, pengguna dapat menikmati pengalaman terbaik dalam mentransfer token di blockchain.
Dan terlepas dari kontroversinya, para pendukung standar token ini berharap bahwa BRC-20 dapat memperluas jangkauan blockchain Bitcoin.