Kembaran Digital AI Bisa Jadi Asisten Pribadi dan Juga Bisa Hadiri Rapat
Bayangkan jika kecerdasan buatan (AI) bisa mewakili Anda—menghadiri rapat, membalas email, bahkan menghibur orang tercinta setelah Anda tiada. Apakah Anda akan mengizinkannya?
Pertanyaan ini bukan lagi sekadar fiksi ilmiah. Di seluruh dunia, gelombang startup baru sedang mengembangkan apa yang disebut sebagai "kembaran digital"—replika AI dari individu nyata yang mampu berbicara, berpikir, dan mengingat seperti versi manusianya. Ini bukan sekadar chatbot canggih atau hologram lucu. Ini adalah upaya serius untuk menangkap esensi manusia dalam bentuk mesin, dengan penerapan nyata dan dampak budaya yang signifikan.
Dari Black Mirror ke Dunia Nyata
Konsep ini mungkin terdengar seperti kisah dari serial Black Mirror. Faktanya, Korea Selatan sudah punya proyek bernama Re;Memory yang memungkinkan keluarga yang berduka "berbicara kembali" dengan versi AI dari orang tercinta yang telah meninggal, lengkap dengan ekspresi wajah dan ingatan yang terekam. Perusahaan di baliknya, DeepBrain AI, menyebutnya sebagai alat untuk penyembuhan emosional. Namun para kritikus menyebutnya mengerikan.
Mengapa Punya Kembaran AI? Untuk Produktivitas dan Warisan
Para pendukung teknologi ini percaya bahwa kembaran AI bukan hanya untuk nostalgia, tetapi juga bisa menjadi alat produktivitas, pelestarian warisan, hingga hubungan emosional.
Dan Thomson, pendiri dan CEO Sensay, memulai proyeknya bukan sebagai startup, tapi sebagai respons atas kehilangan memori akibat kecelakaan. Dari pengalaman traumatis tersebut, lahirlah Sensay, yang menciptakan "persona digital" dari seseorang berdasarkan dokumen, video, email, wawancara, dan lebih.
“Orang-orang berbicara dengan versi saya di Telegram selama berjam-jam tanpa sadar bahwa itu bukan saya,” kata Thomson. “Tingkat kemiripannya mencapai 90–95%.”
Aplikasi Luas dari Pelatihan hingga Coaching
Teknologi ini diterapkan dalam berbagai konteks, mulai dari customer service, terapi kesedihan, bahkan pelatihan eksekutif. Salah satu coach, Ant Blair, melatih kembaran AI-nya dari seluruh sesi coaching yang pernah ia lakukan, sehingga kliennya kini bisa bertanya apa pun 24 jam sehari.
“Mulai dari cara mengatur gugup, menyusun pidato, hingga teknik pernapasan dan mindset—semuanya ada di versi digital saya,” kata Blair.
Versi saat ini berbasis teks, namun pengembangan untuk versi suara dan video sedang berlangsung.
Twin Protocol: Personalisasi yang Lebih Dalam
Platform Twin Protocol, yang didirikan oleh Stacey Engle, Bill Inman, dan pakar AI Ben Goertzel, menggunakan data terkurasi seperti buku, kuliah, dan rekaman suara untuk melatih AI twin yang benar-benar mencerminkan gaya bicara, diksi, dan niat pribadi.
“Ini bukan tentang meniru 100%, tapi soal tujuan. Anda latih kembaran AI Anda untuk fungsi tertentu—coaching, warisan, atau layanan pelanggan,” kata Engle.
Twin Protocol juga memberikan kendali penuh kepada pengguna, termasuk opsi untuk menonaktifkan twin kapan pun, dan semua datanya tercatat di blockchain untuk memastikan keaslian dan transparansi.
Kegunaan Kembaran Digital di Dunia Nyata
Saat ini, para eksekutif dan pemikir publik sudah membuat “vault” berisi puluhan tahun konten—artikel, podcast, media sosial, hingga wawancara—yang kemudian dilatih menjadi kembaran AI yang bisa diakses publik sebagai ensiklopedia hidup mereka.
Di bidang pendidikan, AI twin bisa menjadi mentor, tutor, bahkan buku pelajaran interaktif. Bayangkan bisa “bertanya langsung” pada versi digital dari tokoh sejarah favorit Anda.
Engle menegaskan bahwa Twin Protocol bukan untuk menggantikan manusia, tetapi memperluas kemampuan Anda.
“Kembaran Anda seharusnya bisa bekerja untuk Anda tanpa pernah lupa bahwa mereka milik Anda,” katanya.
Berapa Banyak Waktu yang Bisa Dihemat?
Riset Harvard menunjukkan bahwa asisten pribadi yang efektif dapat menghemat hingga 45% waktu seseorang. Engle mengatakan, “Jika AI twin bisa menghemat 20% waktu Anda, itu sudah sangat transformatif. Bayangkan waktu itu bisa Anda gunakan untuk keluarga atau hobi.”
Twin Protocol merencanakan versi mandiri seharga $25 untuk memulai, dan ke depannya akan terhubung dengan wearable devices, API, hingga TV AI yang memungkinkan dua kembaran AI bercakap langsung di layar (Twin TV).
Mereka juga sedang membangun ekonomi berbasis token TWIN, yang memungkinkan pengguna menghasilkan uang dari interaksi dengan kembaran mereka.
Untuk Bisnis dan Warisan Keluarga
CEO bisa melatih versi digital mereka untuk digunakan sebagai asisten internal atau penasihat pelanggan. Fitur “legacy” bahkan memungkinkan kembaran AI diwariskan dalam perencanaan warisan keluarga.
“Beberapa klien kami bahkan ingin menyertakan vault mereka dalam surat wasiat,” ujar Engle.
Pengguna juga bisa melatih twin hanya dengan menjawab pertanyaan harian sederhana. “Bayangkan setiap pagi Anda mendapat pertanyaan tentang hidup Anda—tanpa sadar, Anda sedang melatih AI twin,” tambahnya.