MapleStory Minta Maaf soal Hacker, Tokyo Beast Meledak di Jepang, FIFA Rivals Jadi Harapan Baru Web3 Gaming
MapleStory Universe kembali jadi sorotan setelah lonjakan aktivitas peretasan dalam game, terutama terkait eksploitasi skill karakter dan manipulasi jaringan. Keith Kim, Head of Strategy MapleStory Universe, menyebut lonjakan ini sebagai “agresif” dan mengakui bahwa pengalaman bermain pengguna telah terganggu signifikan.
Dalam laporan video terbaru, gamer ternama Predtz mengungkapkan bahwa para peretas menggunakan software eksternal untuk membuat karakter level rendah menjadi sangat kuat guna mengalahkan bos level tinggi dan mendapatkan lebih banyak hadiah NPXC. Hal ini merusak keseimbangan permainan dan mencederai ekonomi dalam game — yang jadi lebih sensitif karena nilai aset game Web3 bisa ditukar dengan uang nyata.
Gamer lain, Dmoneygames, mengaku menghabiskan waktu hanya untuk mencari saluran bermain yang belum disusupi hacker, terutama saat event bonus berlangsung.
Sunyoung Hwang, produser eksekutif game, mengakui adanya kekurangan komunikasi soal upaya tim dalam menangani masalah ini. “Kami belum berkomunikasi dengan cukup aktif. Itu kesalahan kami, dan kami benar-benar minta maaf,” ujarnya.
Namun Hwang menegaskan bahwa belum ada eksploitasi besar yang mengakibatkan inflasi hadiah atau jatuhnya pasar dalam game.
Tetapi gamer bernama Yoked justru mengklaim pasar game sudah “banjir” akibat insiden ini, dengan harga item late-game menurun drastis.
Sebagai solusi, tim developer telah meningkatkan sistem validasi skill untuk mendeteksi perilaku mencurigakan, terutama pada level awal — di mana eksploitasi paling sering terjadi. Bahkan, lebih dari 20.000 akun per hari telah diblokir permanen.
Tokyo Beast Meledak di Jepang, Immutable Perluas Pasar
Game auto-battler futuristik Tokyo Beast kini jadi game gratis nomor satu di App Store Jepang setelah rilis pada 12 Juni, dengan lebih dari 300.000 unduhan dalam 48 jam.
Immutable, platform Web3 gaming yang mendukung game ini, melihat lonjakan ini sebagai indikasi kuat bahwa pasar Jepang siap menerima game berbasis kepemilikan digital. Robbie Ferguson, co-founder Immutable, menyebut Jepang sebagai pasar penting dengan rata-rata pengeluaran per pengguna tertinggi di dunia.
Ferguson menegaskan bahwa Jepang kini jadi fokus utama ekspansi mereka, apalagi setelah Tokyo Beast resmi terintegrasi dengan Immutable Passport, sistem wallet non-custodial dan profil gamer Web3.
FIFA Rivals: Harapan Baru Game Web3 Berbasis Blockchain
Game FIFA Rivals dari Mythical Games menjadi pembicaraan baru di kalangan gamer Web3. Dibangun di atas Mythos Chain berbasis Polkadot, game ini memberikan pengalaman sepak bola yang unik — mulai dari kontrol berbasis gestur layar hingga fitur “super boost” untuk tendangan dan tackle bertenaga turbo.
Meski awalnya terasa membingungkan, banyak gamer justru menyukai mekanismenya setelah terbiasa. Suara gemuruh stadion dan efek tackle yang dramatis membuat permainan semakin hidup.
Yang menarik, pemain tidak diwajibkan membeli NFT untuk bermain. Namun, NFT sepatu dan bola bisa dibeli untuk meningkatkan performa tim.
Beberapa pengguna Reddit bahkan menyebut FIFA Rivals sebagai game yang berpotensi mendorong adopsi game blockchain secara luas. “Potensinya sangat besar, bukan hanya karena gameplay, tapi karena sepak bola lebih populer secara global daripada NFL,” tulis salah satu pengguna.