Matematikawan Wall Street: Bitcoin Baru Memulai Perjalanan Panjangnya
Seorang matematikawan Wall Street, Fred Krueger, menegaskan bahwa perjalanan Bitcoin masih berada di tahap awal, meskipun telah mengalami lonjakan harga sejak pertama kali diperkenalkan. Dalam wawancara di podcast Jamie Tree, Krueger dengan yakin memprediksi bahwa Bitcoin akan menghasilkan “keuntungan luar biasa” dalam 20 hingga 30 tahun ke depan.
Menurutnya, tingkat adopsi Bitcoin di kalangan investor kaya masih sangat rendah, hanya sekitar 1%. “Kita masih sangat awal. Sangat, sangat awal,” kata Krueger dalam wawancara tersebut. “Ini akan berhasil, dan Anda hanya perlu memperpanjang kerangka waktu investasi hingga sekitar satu dekade.”
Modal Institusional Bisa Memicu Reli Bitcoin Selanjutnya
Pengenalan ETF Bitcoin spot baru-baru ini telah mengubah lanskap investasi Bitcoin secara signifikan. Produk keuangan seperti IBIT milik BlackRock dan FBTC milik Fidelity telah menghilangkan hambatan tradisional yang selama ini menghalangi investor institusional untuk masuk ke pasar kripto.
Dulu, investasi Bitcoin mengharuskan investor mengelola solusi penyimpanan mandiri yang kompleks atau menggunakan bursa kripto yang rumit. Kini, dengan adanya ETF, investor institusional dapat memperoleh eksposur terhadap Bitcoin melalui mekanisme yang lebih familiar dan teregulasi.
Optimisme Krueger bukan tanpa dasar. Ia membandingkan pertumbuhan Bitcoin dengan pengalaman pribadinya dalam berinvestasi di perusahaan teknologi. Ia pernah membeli saham Apple pada tahun 2008 saat iPhone pertama kali diluncurkan. Setelah menjual sahamnya, ia terkejut melihat harga saham Apple terus melonjak hingga 50 kali lipat dari nilai awalnya.
Krueger percaya bahwa Bitcoin bisa mengikuti pola yang sama, dengan pertumbuhan harga yang jauh lebih besar dalam jangka panjang. Ia menekankan bahwa investor perlu memiliki perspektif investasi setidaknya 10 tahun untuk benar-benar memahami potensi Bitcoin.
Selain itu, matematika adopsi Bitcoin juga menjadi faktor kunci dalam analisis Krueger. Saat ini, jutawan dan miliarder hanya mengalokasikan sekitar 0,01% dari portofolio mereka untuk Bitcoin. Menurut Krueger, jika mereka meningkatkan eksposur Bitcoin mereka hanya menjadi 2%, hal ini dapat memicu arus modal yang sangat besar ke pasar kripto.
“Jika para jutawan dan miliarder meningkatkan kepemilikan Bitcoin mereka dari 0,01% menjadi hanya 2%, perubahan kecil ini bisa menciptakan gelombang modal besar ke Bitcoin,” ujar Krueger.
Dengan banyaknya kekayaan yang saat ini tersimpan dalam aset konvensional seperti obligasi, real estat, dan saham yang dinilainya “terlalu mahal,” pergeseran ke Bitcoin bisa memberikan dampak besar bagi pasar.