
Menyusul BlackRock, Fidelity Juga Akan Segera Mengajukan ETF Spot Bitcoin
Fidelity, raksasa manajer aset lainnya dilaporkan akan mengajukan Exchange Traded Fund (ETF) spot Bitcoin, bergabung dengan BlackRock, WisdomTree, Invesco, VanEck dan Bitwise, yang baru-baru ini mengajukan permohonan.
Pengumuman tersebut menyebabkan harga Bitcoin melonjak menjadi $30.855 dalam hitungan menit, pada selasa malam. Namun, BTC dengan cepat jatuh, dan coin ini sekarang diperdagangkan di $30.527.
Patut dicatat bahwa ini bukan pertama kalinya Fidelity mengajukan ETF spot Bitcoin. Mereka telah melakukannya pada tahun 2021, dan pada saat itu, mereka menghadapi penolakan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Tapi kali ini situasinya bisa berbeda, mengingat beberapa manager aset lain juga sedang mengincar hal serupa.
Laporan tentang pengajuan ETF Bitcoin spot oleh Fidelity pertama kali dilaporkan oleh media crypto The Block, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya. Namun, juru bicara Fidelity menolak mengomentari laporan tersebut, menurut Bloomberg.
Sementara itu, analis pasar Senior di Oanda, Edward Moya mengatakan bahwa "Ada banyak optimisme di sini bahwa Anda akan mendapatkan ETF Bitcoin."
Moya menambahkan bahwa jika ETF Spot Bitcoin benar-benar disetujui, maka itu bisa mengalirkan lebih banyak uang institusional ke crypto, dan berpotensi mengembalikan trader ritel untuk kembali ke crypto.
Optimesme yang senada juga disampaikan oleh Darius Tabatabai, salah satu pendiri di pertukaran Vertex Protocol. Dia mengatakan bahwa “ETF spot akan membuka pintu bagi aliran uang baru yang akan mendorong efek tetesan ke bawah dalam hal volume dan bunga."
Minggu lalu, pertukaran crypto yang didukung Fidelity, EDX Markets diluncurkan di Amerika Serikat.
Lonjakan Harga Bitcoin Didorong olehh Trader Ritel
Ketika berbagai manager aset beramai-ramai mengajukan ETF Bitcoin Spot, Bitcoin mengalami reli, dan mencapai level tertinggi dalam setahun.
Namun, meskipun banyak yang berharap bahwa keterlibatan institusional dalam crypto akan semakin meroketkan harga Bitcoin, CEO Fireblocks Michael Shaulov percaya bahwa justru investot ritel lah yang mendorong kenaikan harga Bitcoin.
"Ketika institusi datang untuk berpartisipasi di pasar, mereka melakukannya dengan tenang, mereka dapat melakukannya hampir tanpa menggerakkan harga," kata Shaulov, dikutip dari Cointelegraph.
Shaulov mengambil cotoh pada pertengahan 2020, ketika Bitcoin melihat "arus masuk besar-besaran" dari uang institusional. Tapi pada kenyatannya harga BTC tidak terlalu naik sampai investor ritel menggilai aset crypto di akhir tahun.
“Meskipun ada arus masuk besar-besaran, institusi tersebut cukup canggih untuk memperoleh [BTC] secara perlahan dan menggunakan algoritme yang tidak akan meningkatkan pasar," jelas Shaulov.
"Sebaliknya, 50% peningkatan datang dari ritel, karena mereka berpartisipasi dengan cara yang kurang canggih dan menggerakkan harga secara dramatis," tambahnya.