
Pembeli Bitcoin di Harga Puncak Lebih Memilih Hold Daripada Menjual
Laporan terbaru dari perusahaan analitik blockchain Glassnode menunjukkan bahwa investor Bitcoin yang membeli di harga puncak tidak menunjukkan tanda-tanda kapitulasi, melainkan tetap bertahan dengan keyakinan kuat.
Dalam analisis yang dipublikasikan pada hari Selasa (01/04) di X, Glassnode menyoroti dua kelompok investor utama, yaitu Long-Term Holders (LTH) yang merupakan Investor yang telah memegang Bitcoin mereka selama lebih dari 155 hari, dan investor yang baru akan masuk ke kategori LTH, yaitu pemegang Bitcoin 3 hingga 6 bulan.
Data menunjukkan bahwa kelompok LTH telah melakukan dua gelombang penjualan besar selama siklus pasar saat ini, dengan total distribusi mencapai 2 juta BTC. Namun, setelah setiap fase penjualan, terjadi re-akumulasi yang mengembalikan kepemilikan mereka mendekati level sebelum distribusi.
Gelombang penjualan kedua terjadi antara Oktober 2024 hingga Januari 2025, tetapi dalam dua bulan terakhir, LTH kembali meningkatkan kepemilikannya, menunjukkan tren akumulasi yang dapat membantu menstabilkan harga Bitcoin.
Kenaikan pasokan LTH saat ini mencerminkan pembelian yang terjadi 155 hari lalu, sekitar akhir November 2024, ketika Bitcoin sempat melonjak di atas $90.000. Meskipun banyak dari investor tersebut kini mengalami kerugian, mereka tetap memegang aset mereka dan mendapatkan predikat sebagai HODLers sejati.
Sementara itu, kelompok pemegang Bitcoin 3 hingga 6 bulan menjadi perhatian utama karena banyak dari mereka membeli di atau dekat harga tertinggi sepanjang masa (ATH). Artinya, mereka kemungkinan besar berada dalam kondisi rugi besar saat ini.
Namun, alih-alih menyerah, kelompok ini justru menunjukkan keyakinan kuat, dengan total nilai kepemilikan mereka terus meningkat meski harga Bitcoin melemah.
Glassnode mencatat bahwa "weak hands" yang membeli saat harga Bitcoin mencapai puncaknya mungkin sudah lama menyerah. Namun, yang tersisa dalam kelompok ini adalah investor yang tetap bertahan, meskipun pasar sedang mengalami volatilitas tinggi.
Saat artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di sekitar $84.300, turun lebih dari 3% dalam tujuh hari terakhir. Meski harga mengalami koreksi, pola akumulasi dari investor jangka panjang dan kelompok transisi LTH menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap Bitcoin tetap kuat di tengah gejolak pasar.