Harga Bitcoin saat ini berada di fase krusial, bergerak dalam kisaran sempit antara $83.000 hingga $86.000 sejak akhir pekan lalu. Konsolidasi ketat ini mencerminkan keraguan pasar, saat pelaku pasar menunggu pergerakan besar berikutnya di tengah meningkatnya tekanan ekonomi global dan ketegangan geopolitik.

Meski prospek jangka pendek masih penuh ketidakpastian, data on-chain memberikan sinyal optimistis. Berdasarkan grafik Bitcoin Miners Sentiment dari CryptoQuant, para miner, yang sering dianggap sebagai salah satu pihak paling mengetahui kondisi ekosistem kripto masih menunjukkan ketahanan. Sentimen mereka terus meningkat meski harga mengalami penurunan, menandakan keyakinan terhadap potensi jangka panjang Bitcoin tetap kuat.

Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di level $84.400, setelah sempat pulih dari titik terendah dalam beberapa pekan terakhir. Namun, untuk mengonfirmasi pemulihan yang sebenarnya, BTC harus mampu menembus zona resistance jangka pendek dan kembali ke struktur tren naik, dengan target utama di level $89.000. Breakout di atas titik tersebut tidak hanya akan mendorong BTC melewati simple moving average 200 hari, tapi juga menandai harga tertinggi baru sejak Maret lalu.

Namun, jika tekanan jual meningkat, BTC harus mampu mempertahankan level $82.000 sebagai support utama. Jika support ini jebol, penurunan lebih dalam bisa terjadi, membawa harga ke kisaran $75.000, level yang terakhir terlihat di awal fase koreksi saat ini.

Di sisi lain, ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok turut membayangi sentimen pasar global. Kekhawatiran akan perang dagang berkepanjangan, inflasi, dan ketidakpastian kebijakan suku bunga membuat investor mengambil pendekatan hati-hati, termasuk di pasar aset digital.

Meski begitu, sejumlah analis menilai koreksi harga Bitcoin saat ini lebih disebabkan oleh tekanan makroekonomi daripada sinyal awal pasar bearish struktural. Analis Axel Adler menilai bahwa ketahanan para miner merupakan indikator kekuatan mendasar Bitcoin. Ia mengatakan bahwa sentimen miner tetap kuat, dan tekanan jual yang terjadi bukan karena kapitulasi, melainkan karena tekanan ekonomi eksternal.